Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mengembangkan peluang budi daya udang vaname di keramba jaring apung (KJA) laut.
Selain untuk menggenjot produksi, pengembangan budi daya udang vaname di KJA laut juga sekaligus sebagai sumber penghasilan baru bagi pembudi daya dan nelayan ataupun juga masyarakat pesisir.
Direktur Produksi Direktorat Jenderal Perikanan Budi daya KKP Coco Kokarkin mengatakan budi daya udang vaname di KJA bisa menjadi alternatif komoditas budi daya laut.
Di samping kerapu, bawal bintang dan kakap putih, udang vaname juga dapat dibudidayakan di KJA laut dengan hasil yang cukup menggembirakan.
Balai Besar Perikanan Budi daya Laut (BBPBL) Lampung berhasil mengawal dan memberi teknologi baru kepada masyarakat melalui budi daya udang vaname di KJA laut ini," katanya lewat keterangan resmi yang diterima Bisnis.com pada Jumat (4/9/2015).
Dia menambahkan dari jaring ukuran 3 x 3 m2 dapat menghasilkan 30 kg udang ukuran 66 ek/kg setelah ditebari benih sebanyak 2.500 ekor dan masa budi daya 2,5 bulan.
Benih yang ditebar berukuran lebih besar dibandingkan dengan yang ditebar di tambak, yaitu ukuran 1 1,5 gram per ekor dengan harga berkisar antara Rp130 - Rp150 per ekor.
"Sintasan hidup selama budi daya juga cukup tinggi yaitu 80% 85 %, sehingga cukup menguntungkan," ujar Coco.
Selain itu, Coco mengatakan budi daya udang vaname di KJA laut bertujuan memanfaatkan potensi laut yang masih cukup luas. Menurut dia, potensi lahan budi daya laut harus dimanfaatkan secara optimal.
"Sehingga budi daya laut nantinya tidak hanya rumput laut, kekerangan atau ikan-ikan saja, tetapi udang vaname juga bisa dibudidayakan dan mampu mendatangkan manfaat ekonomi bagi masyarakat pesisir," ujarnya.