Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mantan Menhub Era Soeharto Sebut Kereta Cepat Jakarta-Bandung Tidak Efisien

Mantan Menteri Perhubungan era Soeharto, Emil Salim, menilai rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung bukan prioritas bagi transportasi umum.
Pameran Kereta Cepat Model berfoto di samping miniatur kereta cepat dalam Pameran Kereta Cepat dari China/Antara
Pameran Kereta Cepat Model berfoto di samping miniatur kereta cepat dalam Pameran Kereta Cepat dari China/Antara

Bisnis.com, JAKARTA—Mantan Menteri Perhubungan era Soeharto, Emil Salim, menilai rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung bukan prioritas bagi transportasi umum.

Emil memaparkan alasannya karena kereta api cepat lebih berguna bagi transportasi jarak jauh, misalnya Jakarta-Surabaya.

“Tapi kalau Jakarta-Bandung 180 Km, waste resource apalagi pakai dolar. Kita kekurangan dolar, di dalam kaitan ini,” ujarnya saat menghadari Munas Badan Pembinaan Pensiunan Pegawai (BP3) Kemenhub, Jumat (28/8/2015).

Emil khawatir kereta api cepat tidak cocok dengan apa yang dikembangkan dengan kereta api biasa. Dia menambahkan ketidakcocokan dengan pengembangan moda lain ditakutkan menimbulkan kompetisi yang tidak biasa terhadap kereta biasa.

“Kereta cepat tidak untuk jarak pendek, tetapi jarak jauh, berarti ini suatu pancingan untuk meminta pemerintah ke Surabaya,” ungkapnya.

Selain itu, Emil melihat pasar kereta api biasa yang kapasitas penumpangnya belum full sehingga dia mengkhawatirkan jumlah penumpang kereta cepat nantinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper