Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Provinsi Sumatra Utara mengapresiasi program Sustainable Agriculture Landscape Partnership di Kabupaten Pakpak Bharat yang dilaksanakan oleh Conservation International.
Kepala Bappeda Provinsi Sumatra Utara, Arsyad Lubis mengatakan program SALP di kabupaten Pakpak Bharat yang 80% wilayahnya merupakan kawasan hutan bermanfaat dan berdampak positif khususnya bagi kalangan petani.
Program kemitraan berkesinambungan di sektor pertanian itu dilaksanakan dengan memberikan bantuan dana, bibit serta pelatihan cara bertani yang baik tanpa merusak lingkungan.
Berbicara di depan peserta seminar sehari bertema: "Mencapai Pembangunan Berkelanjutan Wilayah Pedesaan", Arsyad mengemukakan pada April lalu, Sumut mengalami inflasi tertinggi yang dipengaruhi harga komoditas hasil pertanian.
"Untuk mengatasi hal itu, salah satu caranya yakni upaya intensifikasi hasil produksi pertanian," ujarnya.
Namun demikian, ujarnya, peningkatan produksi jangan sampai merusak alam, apalagi mengingat kawasan hutan di Sumut mencapai 3,7 juta hektare.
“Saya berharap program SALP ini dapat membantu Sumut meningkatkan produksi pangan dan melindungi alam yang menyediakan udara, air bersih serta flora dan fauna yang akhirnya membentuk ekosistem pertanian dan hutan yang seimbang".
Selain dihadiri para pejabat pemda, pengusaha serta petani, seminar dihadiri juga kalangan akademisi, pimpinan Monsanto dan Conservation International.