Bisnis.com, Jakarta— Pengusaha logistik mendesak pemerintah untuk merealisasikan proyek yang tertunda sehingga meningkatkan penyerapan anggaran negara baik di tingkat pusat maupun daerah.
Ketua Umum Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki N. Hanafi mengatakan industri logistik terus mengalami penurunan terutama di sektor impor-ekspor.
“Pada semester pertama kita mengalami penurunan. Dari periode 2012 sampai hari ini sudah 33%. Dari beberapa bulan dollar semakin menguat, dampaknya sangat terasa di lapangan. Terutama berkaitan dengan impor, ekspor juga tidak memberikan kenaikan yang signifikan. Ini menurut saya mengkhawatirkan,” jelasnya.
Dia menyebutkan beberapa kegiatan yang mengalami penurunan di domestik seperti kegiatan industri berat dan konstruksi, terutama angkutan darat yang membawa semen dan baja. Dia berharap pemerintah memberikan terobosan besar dengan terus mencapai target petumbuhan ekonomi.
Di tingkat daerah, misalnya, penyerapan APBD DKI Jakarta baru mencapai 19,4% saat memasuki semester kedua dari total Rp69,28 triliun. Sementara, Bank Indonesia meyaini pertumbuhan ekonomi nasional dapat diperbaiki melalui kekuatan fiskal.
“Kalau sampai Desember tidak signifikan, ini berbahaya. Memang ini disebabkan oleh ekonomi dunia dan regional, menurut saya kita juga harus mencari terobosan kalau pemerintah punya uang, kalau enggak punya kan lain lagi persoalannya,” terangnya.