Bisnis.com, KUALA LUMPUR - Pemerintah Indonesia dan Malaysia, sebagai dua negara penghasil minyak kelapa sawit terbesar di dunia, bekerja sama mengembangkan kawasan industri CPO yang terintegrasi dari hulu ke hilir.
Hal itu disampaikan usai pertemuan antara Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Sofyan Djalil dengan Perdana Menteri Malaysia Tun Abdul Razak di Kuala Lumpur, Kamis (27/8/2015).
"Kunjungan kami untuk menegaskan keinginan Presiden Joko Widodo bekerja sama meningkatkan pengembangan palm oil, baik downstream maupun upstream, karena rakyat yang bekerja di sektor ini banyak," tuturnya seusai pertemuan tahap pertama.
Perwakilan kedua negara mengaku akan berkolaborasi demi membantu petani kecil menghadapi tantangan ekonomi global. Kedua pihak mengklaim berkomitmen mengembangkan usaha demi meningkatkan pendapatan petani kecil di kedua negara.
Kedua negara juga mendukung adanya inisiatif investasi langsung yang terjalin untuk pengembangan industri minyak kelapa sawit, termasuk proposal terbaru dari perusahaan milik negara Malaysia Felda Globa Ventures dengan perusahaan swasta milik Rajawali Grup, Eagle High Plantation untuk mengembangkan sektor hilirisasi.
Menteri Perdagangan dan Industri Internasional Malaysia Dato' Sri Mustapa Mohamed menambahkan kedua negara akan berkoordinasi lebih erat untuk mewujudkan pengembangan hilirisasi CPO yang porsi lebih besar dibandingkan sebelumnya.
"Konteks pertemuan ini tidak hanya bilateral dengan Indonesia, tapi juga untuk tujuan umum secara Asean," tambahnya.
Pertemuan dihadiri pula oleh Menteri Industri Perkebunan dan Komoditas Datuk Amar Douglas Uggah Embas, Menteri Pembangunan Perdesaan Datuk Sri Ismail Sabri bin Yaakob, dan Wakil Perdana Menteri Datuk Razali Ibrahim.