Bisnis.com, JAKARTA – Staf Ahli Menteri Perdagangan Bidang Diplomasi Perdagangan Sondang Anggraini menyebutkan, perundingan RCEP tersebut tidak hanya mencakup akses pasar, tetapi juga membahas kerja sama teknis untuk mengurangi kesenjangan ekonomi yang ada.
Sondang berharap, kesepakatan RCEP tersebut nantinya akan dapat berimbang, dapat mengakomodasi kepentingan semua pihak, serta mampu meningkatkan pertumbuhan industri yang memiliki nilai tambah melalui pemanfaatan pasar RCEP sebagai sumber bahan baku sekaligus sebagai tujuan ekspor (regional value chain).
“Kerja sama RCEP dapat memberikan peluang akses pasar bagi Indonesia ke depannya, mengingat saat ini pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo tengah gencar membangun infrastruktur yang akan mendorong tumbuhnya industri nasional sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Sondang, Selasa (24/8/2015).
Dengan terbatasnya waktu yang tersisa hingga putaran selanjutnya, Sondang mengatakan, Indonesia perlu segera menyiapkan Paket Permintaan dan Penawaran perdagangan barang, jasa, dan investasi dengan tetap melindungi kepentingan nasional. RCEP putaran ke-10 direncanakan berlangsung di Busan pada 12-16 Oktober 2015 mendatang.
