Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Bisnis Waralaba di Tanah Air Dinilai Masih Prospektif

Dalam kondisi rupiah melemah, bisnis waralaba di Tanah Air masih berprospek positif, karena siapa saja bisa menjadi pengusaha. Omset waralaba sampai pertengahan tahun ini mencapai Rp100 triliun, kata seorang praktisi waralaba.
Reni Efita
Reni Efita - Bisnis.com 27 Agustus 2015  |  14:23 WIB
Bisnis Waralaba di Tanah Air Dinilai Masih Prospektif
Aneka Franchise. Omset waralaba di Tanah Air sampai pertengahan tahun ini mencapai Rp100 triliun - Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Dalam kondisi rupiah melemah, bisnis waralaba di Tanah Air dinilai masih prospektif, karena siapa saja bisa menjadi pengusaha. Omset waralaba di Indonesia sampai pertengahan tahun ini ditaksir mencapai Rp100 triliun, kata seorang praktisi waralaba.

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan dan asosiasi, ada 23.000 gerai waralaba dari 12.000 pelaku usaha di Indonesia dengan omzt lebih dari Rp120 triliun pada 2014.

Tingginya tingkat konsumsi dalam masyarakat dan pertumbuhan kelas menengah ditambah dengan populasi Indonesia yang besar, usaha waralaba diprediksi akan tumbuh 15%-20% pada 2015.

Levita Supit, Ketua Umum Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia (Wali), praktisi iti memperkirakan omset waralaba di Tanah Air sampai pertengahan tahun ini mencapai Rp100 triliun dan diharapkan sampai akhir tahun omzet waralaba bisa mencapai Rp200 triliun.

Menurut Levita, kondisi ekonomi rupiah melemah terhadap dolar tidak berpengaruh pada bisnis waralaba, karena sepanjang pemantauannya belum ada yang tutup. Justru kehadiran bisnis waralaba, merupakan peluang bisnis bagi orang yang kena PHK, dan membuka lapangan kerja.

Amir Karamoy, Ketua Komite Tetap Waralaba & Lisensi Kadin, mengatakan kalau dari segi jumlah, waralaba lokal lebih banyak dari asing, tapi segi omzet justru waralaba asing lebih tinggi dari waralaba lokal, karena usahanya besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

waralaba franchise
Editor : Fatkhul Maskur

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top