Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sawah Dihantam Kekeringan, Harga Beras di Lampung Naik

Sejumlah pedagang beras di Bandarlampung dan Mesuji Provinsi Lampung menyebutkan harga beras cenderung naik sehubungan musim kemarau masih melanda daerah itu, sedangkan volume penjualan kebutuhan pokok tersebut justru turun.
Dampak musim kemarau/Antara
Dampak musim kemarau/Antara

Bisnis.com, BANDARLAMPUNG - Sejumlah pedagang beras di Bandarlampung dan Mesuji Provinsi Lampung menyebutkan harga beras cenderung naik sehubungan musim kemarau masih melanda daerah itu, sedangkan volume penjualan kebutuhan pokok tersebut justru turun.

"Harga beras naik, tapi penjualan adem-adem saja. Volume penjualan beras turun belakangan ini," kata Nyonya Rodjie, salah satu pedagang beras di Pasar Tugu Bandarlampung, Selasa (25/8/2015).

Dia menyebutkan harga beras kualitas asalan kini berkisar Rp8.400- Rp9.000/kg, kualitas sedang berkisar Rp9.500- Rp10.000/kg, dan beras premium di atas Rp12.000/kg.

"Stok beras banyak, yang beli yang sedikit. Mungkin nanti pada awal bulan akan banyak yang membeli beras," katanya.

Dia menyebutkan saat ini mampu menjual beras sekitar satu ton dalam sehari, padahal sebelumnya dia bisa menjual di atas itu.

Para pedagang lainnya memperkirakan harga beras masih akan naik karena musim kemarau diprediksi akan berlangsung lama.

Harga beras juga naik di Kabupaten Mesuji Lampung. Para pedagang setempat menyebutkan kenaikan harga beras itu sebagai imbas gagal panen akibat kemarau.

"Harga beras naik sekitar Rp1.000 per kilogramnya," kata Dadang Heri (50), pedagang beras di Pasar Tanjung Raya Kabupaten Mesuji.

Dia menyebutkan harga beras IR 64 yang asalnya dijual Rp8.000/kg, kini menjadi Rp9.000/kg, beras sadane yang awalnya Rp8.000/kg, naik menjadi Rp9.000/kg; beras pandan Rp10.000/kg, kini naik menjadi Rp11.000/kg.

Pedagang lainnya, Sri (37), menyebutkan kenaikan harga beras terjadi hampir dua minggu terakhir, karena pasokan yang berkurang.

"Kurangnya pasokan kemungkinan karena musim kemarau panjang sehingga di berbagai daerah gagal panen," katanya.

Menurut pedagang beras lainnya, Supri, jumlah pembeli beras makin sepi sejak harganya naik.

"Pembeli makin sepi. Pembeli juga mengeluh dengan kenaikan ini, namun kita tidak bisa berbuat apa-apa," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper