Bisnis.com, JAKARTA—Dewan Pemakai Jasa Angkutan Laut Indonesia menilai Indonesia perlu memiliki halal hub port atau pelabuhan halal mengingat besarnya potensi bisnis di industri produk halal di dalam dan luar negeri.
Ketua Umum Dewan Pemakai Jasa Angkutan Laut Indonesia (Depalindo) Toto Dirgantoro mengatakan jika Indonesia membangun halal hub port layaknya Malaysia, maka transhipment barang impor dari Australia bisa menjadi sasaran pengelolaan.
“Northport Malaysia sudah memulai halal hub port, padahal Indonesia lebih punya potensi karana Indonesia negara dengan jumlah muslim terbesar di dunia,” ujarnya, Minggu (23/8).
Keuntungan dari halal hub port, eksportir produk halal Indonesia dapat mengunakan fasilitas ini untuk mengirimkan barangnya dengan mudah ke Timur Tengah. Selain itu, dari sisi arus dan volume barang di pelabuhan menjadi lebih pasti dan terjamin karena ada kepastian standarisasi halal.
Selama ini, Northport Malaysia banyak mengelola produk dari China, Thailand dan Myanmar yang masuk ke halal hub port untuk disertifikasi halal, repacking dan dikirim kembali ke Timur Tengah.
Toto menyarankan agar anak usaha Pelindo II yang kini fokus dalam bidang logistik pergudangan, PT Multi Terminal Indonesia (MTI), untuk memulai konsep serupa halal hub port mengingat perusahaan telah memiliki sarana yang menunjang.
Dia menambahkan MTI hanya perlu melengkapi fasilitas penunjangnya saja yang sesuai dengan konsep halal. Sayangnya, VP Corporate Communication Pelindo II yang baru Banu Astrini tidak merespon pesan dan telepon Bisnis untuk menanggapi ide tersebut.
Sementara itu, Direktur Utama Pelindo I Bambang Eka Cahyana mengatakan Indonesia tidak perlu pelabuhan khusus halal seperti Malaysia. “Kita cukup dengan [pelabuhan] sertifikasi halal saja,” ujarnya, Minggu (23/8).