Bisnis.com, JAKARTA—Toshiba Corporation hari ini memperkenalkan solusi energi di Indonesia dengan menghadirkan produk teknologi tinggi untuk pembangkit listrik geothermal.
Wakil Presiden Perusahaan Toshiba Corporation Fumio Otani mengatakan Toshiba memiliki pangsa nomor satu di dunia untuk panas bumi dan telah memberikan konstribusi untuk Indonesia melalui proyek-proyek pembangkit listrik, di antaranya di Patuha, Jawa Barat dan Sarulla, Sumatera Utara.
Terlepas dari energi panas bumi, menurutnya Toshiba juga telah memberikan kontribusi untuk kebutuhan listrik di Indonesia melalui solusi tenaga panas dan air.
“Untuk saat ini, grup kami telah memasok 33 unit turbin hidrolik dan 12 unit turbin uap di seluruh Indonesia, yang kapasitas gabungannya mendekati ke hampir 6.000 MW,” katanya dalam siaran pers, Rabu (19/8/2015).
Fumio mengatakan Indonesia memiliki sumber daya alam yang kaya. Untuk sumber daya panas bumi, Indonesia masuk peringkat nomor dua di dunia. Melihat potensi yang besar di Indonesia, menurutnya Toshiba tengah mencari peluang baru untuk menawarkan produk-produknya.
Menurutnya, Toshiba telah diakui sebagai pemasok turbin panas bumi terkemuka di dunia sejak 1966. Hingga saat ini, grup tersebut telah memasang 52 unit sebesar 3,4 GW di seluruh dunia.
“Yang paling utama dari daya saing sebuah produk adalah sustainability. Kami punya itu dan itu kekuatan kami,” katanya.
Fumio mengaku tertarik pada proyek 30.000 MW pemerintah dan berharap dapat memenangkan persaingan dengan sejumlah perusahaan lain sebagai pemasok unit pembangkit listrik.
Adapun penghargaan terbaru Toshiba di Indonesia adalah pada bulan Juli 2014 pada proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi di Sarulla, Sumatera Utara. Toshiba memasok tiga unit turbin uap panas bumi dan generator berdaya 60MW. Setelah beroperasi, pembangkit ini akan menjadi yang terbesar di dunia.
Toshiba Group telah mendirikan sebuah perusahaan baru di Indonesia pada 2014 lalu, yakni PT Toshiba Asia Pacifik Indonesia dengan tujuan untuk meningkatkan solusi infrastruktur.
Grup tersebut juga memulai kontribusi CSR pada Juli 2015 di Brebes, dengan menanam 70.000 pohon bakau bagi masyarakat.