Bisnis.com, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai penyakit terbesar yang bisa meruntuhkan negara bukan korupsi, melainkan kesalahan mengambil kebijakan moneter.
Menurut Kalla, selama ini masyarakat sering berteori menganggap korupsi merupakan tindakan yang sangat berbahaya dan bisa menghancurkan negara. Namun akan lebih berbahaya lagi jika pemerintah salah mengambil kebijakan keuangan.
Hal itu menjadi alasan utama dirinya tak suka mengikuti keinginan pasar keuangan yang dianggap selalu berorientasi mengambil keuntungan.
Sebagai pihak pengambil keputusan, dia mengaku tak sempat melakukan riset terhadap masalah secara mendalam. Maka itu, Kalla lebih mengandalkan logika atas pemaparan ahli yang mendalami persoalan tersebut.
“Itu yang membuat saya berterima kasih atas adanya saran dan pandangan ekonomi agar ada keseimbangan berpikir,”katanya di hadapan para ekonom.
Menurut dia, perspektif para ekonom negeri ini memberi banyak bantuan terhadap pengambilan kebijakan yang sesuai prinsip dan kondisi yang sedang terjadi, terutama ketika dirinya dihadapkan pada pilihan sempit.