Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Garam Impor Bikin Menteri Susi Ngambek. Program Pemberdayaan Petani Garam Terancam Berhenti

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengancam akan menghentikan program pemberdayaan petani garam pada tahun depan jika rembesan garam impor masih terus membanjiri pasar sehingga menyebabkan harga garam petani anjlok dan produksi tidak terserap.
Petani garam/Ilustrasi
Petani garam/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengancam akan menghentikan program pemberdayaan petani garam pada tahun depan jika rembesan garam impor masih terus membanjiri pasar sehingga menyebabkan harga garam petani anjlok dan produksi tidak terserap.

Pada 2015, anggaran pemberdayaan untuk petani garam mencapai Rp258 miliar. Dana tersebut di antaranya dimanfaatkan untuk menyelenggarakan pelatihan bagi petani serta pembagian geomembran.

Menurut Susi, segala upaya yang telah dilakukan untuk meningkatkan kualitas garam petani tidak akan bermanfaat jika pada akhirnya garam impor mendominasi pasar.

"Kalau begini, saya tidak mau kasih pemberdayaan petani garam karena percuma," katanya, Selasa (11/8/2015).

Hingga 30 Juni 2015, Kemendag telah mengeluarkan izin impor garam sebanyak 1,51 juta ton.

Pada periode 1 Januari-25 Mei 2015, realisasi impor garam telah mencapai 405.233 ton, yang terbagi untuk industri farmasi, industri CAP, dan industri Lain lain.

Pada tahun ini, KKP menargetkan mampu mendorong produksi garam nasional sebanyak 2,4 juta ton, yang terdiri atas 1,4 juta ton garam konsumsi dan 1 juta ton garam industri.

Produksi 1 juta ton garam produksi diharapkan mampu memenuhi 50% kebutuhan garam industri secara nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper