Bisnis.com, JAKARTA -- Kalangan perusahaan pengembang mengaku penjualan properti dengan harga di atas Rp600 juta mengalami penurunan.
Ketua Dewan Pengurus Daerah Persatuan Perusahaan Real Estat Indonesia (REI) DKI Jakarta, Amran Nukman mengatakan segmen atas memang tengah mengalami tekanan.
Dia menyebut penjualan apartemen dengan harga di atas Rp600 juta turun 40%-50%.
"Tadinya ekspektasi pertumbuhan bisa 40%, tapi turun tinggal menjadi 10%, bahkan ada yang gak tumbuh," ujarnya belum lama ini.
Dia menjelaskan, pasar properti kelas atas mengalami kelesuan akibat laju ekonomi yang melambat.
Sebagaimana diketahui, per Juni 2015 pertumbuhan ekonomi tercatat 4,67% atau level terendah dalam enam tahun terakhir.
Namun, menurut Amran sejumlah faktor lain juga turut mempengaruhi penjualan properti.
"Ada andil kebijakan pemerintah di perpajakan dan pengetatan likuiditas," katanya.
Menurut Amran, hingga akhir tahun, pasar properti tahun ini akan lebih didorong oleh segmen menengah dengan harga per unit di bawah Rp600 juta.
Dia mencatat hingga semester pertama pertumbuhan di segmen ini mencapai 10%-15%, baik untuk hunian vertikal maupun rumah tapak. "Harga segitu masih bisa diserap pasar," tukasnya.