Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MENTERI SUSI: Industri Aneka Pangan Harus Serap Garam Lokal

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meminta industri aneka pangan untuk seluruhnya memanfaatkan garam petani guna memenuhi kebutuhan.
Petani garam./Bisnis.com
Petani garam./Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meminta industri aneka pangan untuk seluruhnya memanfaatkan garam petani guna memenuhi kebutuhan.

Menteri KKP Susi Pudjiastuti mengatakan impor garam seharusnya hanya dilakukan oleh industri farmasi atau industri kimia yang membutuhkan garam dengan standar kualifikasi tertentu yang tidak dapat dipenuhi oleh petani garam. Industri aneka pangan, menurutnya, dapat memanfaatkan garam petani lokal.

“Untuk industri non-chemical seperti farmasi atau industri kaca tidak boleh impor. Harus ambil garam lokal,” ujarnya, Senin (10/8/2015).

Sepanjang tahun lalu, realisasi impor garam oleh industri aneka pangan mencapai 473.133 ton, atau berkontribusi sebesar 21,01% dari total impor garam yakni 2,25 juta ton.

Importir garam dari sektor industri aneka pangan yakni PT Saltindo Perkasa, PT Unichem Candi Indonesia, PT Sumatraco Langgeng Makmur, PT Susanti Megah, PT Cheetam Garam Indonesia, PT Garindo Sejahtera Abadi, dan PT Niaga Garam Cemerlang.

Pada 2014, kebutuhan garam industri tercatat sebanyak 2,1 juta ton. Sebanyak 2 juta ton atau 95,23% di antaranya diperoleh dari impor.

Hingga 30 Juni 2015, Kementerian Perdagangan telah mengeluarkan izin impor garam sebanyak 1,51 juta ton. Pada periode 1 Januari-25 Mei 2015, realisasi impor garam telah mencapai 405.233 ton, yang terbagi untuk industri farmasi, industri CAP, dan industri lain-lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper