Bisnis.com, JAKARTA—Mantan menteri perdagangan Mari Elka Pangestu, Sabtu (8/8/2015) berhasil meraih gelar Guru Besar Tidak Tetap dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI).
Dalam penobatan gelar pendidikan tersebut, Mari tidak sendirian. Bersama Amy Yayuk Sri Rahayu yang berasal dari Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UI, Marie dikukuhkan oleh Rektor UI Muhammad Anis.
Dalam pidato ilmiahnya dengan judul, Globalisasi, Kekuatan Ekonomi Baru dan Pembangunan Berkelanjutan: Implikasi bagi Indonesia, Mari menyampaikan bahwa ekonomi kreatif, adalah kekuatan baru ekonomi Indonesia untuk menjawab tantangan globalisasi dan mencapai pembangunan berkelanjutan.
Mari menguraikan bahwa tantangan global yang dihadapi Indonesia adalah melambatnya pertumbuhan ekonomi global selama 3-5 tahun kedepan, untuk itu, Indonesia perlu diversifikasi ekspor dan memupuk sumber daya saing dan pertumbuhan baru.
Indonesia memang memiliki keunggulan komparatif yang berbasis sumber daya alam maupun yang padat karya, namun jika hanya mengandalkan hal tersebut maka akan dengan mudah tertinggal.
“Kita butuh diversifikasi untuk membangun kekuatan kedepan, antara lain melalui keterampilan sumber daya manusia, teknologi, dan kreativitas. Dengan membangun kapasitas seperti itu Indonesia bisa masuk dalam mata rantai nilai tambah global,” katanya.
Masih dalam pidatonya, dia menambahkan bahwa pertumbuhan ekonomi disebabkan oleh dua proses. Pertama, karena akumulasi modal, tenaga kerja dan sumber daya alam.
Kedua, karena peningkatan produktivitas yang disebakan oleh suatu ide kreatif untuk meningkatkan produksi dengan mengunakan faktor produksi dan proses produksi yang sama.
“Sehingga yang penting adalaah bagaimana ide kreatif tersebut muncul dan bagaimana pencetus ide kreatif dapat memperoleh nilai ekonomi sehingga kreativitas akan berlangsung terus,” tambahnya
Sementara itu dalam pidato guru besarnya, Amy membawakan tema pengukuhannya yang berjudul Meritokrasi dan Revolusi Mental: Fenomena Perubahan Birokrasi Pelayanan Publik di Indonesia.