Bisnis.com, JAKARTA – Perwakilan UMA Enterprice Inc., Ken Patel menilai adanya permintaan pasar untuk produk home décor dan furnitur Indonesia disebabkan karena keunggulan bahan dasar kayu yang kuat, desain yang unik, dan dihasilkan melalui kerajinan tangan yang apik.
Ken mengaku produk-produk dari Indonesia yang diimpor oleh perusahaannya selalu laris terjual.
"Produk Indonesia yang kami impor selalu terjual dengan cepat. Ke depannya, kami ingin terus memperkuat hubungan bisnis dengan Indonesia," ungkap Ken, Sabtu (8/8/2015).
Dua tahun belakangan ini, UMA Enterprise Inc. juga terus meningkatkan impornya dari Indonesia dan kini telah mempunyai 12 pemasok yang sebagian besar berlokasi di Solo dan Jepara.
Peningkatan ini terbantu juga oleh fasilitasi ITPC sehingga mereka dapat hadir ke pameran furnitur di Indonesia, seperti kunjungan mereka terakhir pada Maret 2015 lalu ke IFEX dan IFFINA di Jakarta.
Sementara itu, Konsul Ekonomi Konsulat Jenderal RI di LA, Endang Mardeyani menuturkan bahwa keikutsertaan Indonesia di berbagai pameran, seperti salah satunya di Las Vegas Market (LVM), 2015 sangat penting untuk meningkatkan penetrasi pasar di Amerika.
"Ini penting bagi Indonesia untuk menunjukan dan menjamin pada pasar AS bahwa produk Indonesia mempunyai kualitas tinggi, ramah lingkungan, dan menggunakan kayu legal,” jelas Endang.
LVM 2015 merupakan pameran furnitur dan home décor terbesar di AS yang telah berlangsung pada 2-6 Agustus 2015. Sebanyak 15 perusahaan Indonesia menempati Paviliun Indonesia dengan total luas ruangan lebih dari 315 m².
Keikutsertaan Indonesia ini merupakan kerja sama antara Kementerian Perdagangan RI, Kementerian Perindustrian RI, KJRI LA dengan Asosiasi Mebel Indonesia (ASMINDO) serta Asosiasi Mebel dan Rotan Indonesia (AMKRI).