Bisnis.com, JAKARTA--Wakil Presiden Jusuf Kalla mengakui perlunya perbaikan kinerja menteri bidang ekonomi untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi 2015.
Menurut Kalla, pertumbuhan ekonomi yang melambat pada dua kuartal pertama 2015 lebih banyak dipengaruhi faktor ekternal pelemahan ekonomi global. Namun, tak menutup kemungkinan hal itu juga dipengaruhi kinerja pemerintahan yang belum optimal.
“Ini faktor luar lebih banyak dari faktor dalam. Jadi kalau faktor eksternal itu siapapun menteri ekonominya tidak banyak terpengaruh, tapi memang perlu perbaikan kinerja pasti itu,”tuturnya di Kantor Wakil Presiden, Kamis(6/8/2015).
Perbaikan kinerja yang dimaksud ialah memperbaiki sistem perencanaan, mengefektifkan koordinasi, dan meningkatkan komunikasi antar kementerian secara optimal.
Menanggapi pertanyaan wartawan terkait perlunya melakukan perombakan menteri bidang ekonomi, Kalla menjawab hal itu bisa dilakukan jika perlu.
Namun di tengah faktor perlambatan ekonomi eksternal yang kuat, siapapun sosok pengganti menteri bidang ekonomi tentu akan mengalami tantangan yang sama berat.
“[Pergantian menteri] ya kalau perlu, tapi kalau karena faktor luar siapapun di bidang ekonomi akan mengalami tantangan yang sama. Tak semudah itu mengganti orang langsung baik,”jelasnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan ekonomi Indonesia kuartal kedua 2015 tumbuh 4,67%, melambat dibandingkan capaian kuartal pertama tahun ini yang sebesar 4,71%.
Capaian produk domestik bruto (PDB) kuartal kedua tersebut juga lebih rendah dibandingkan periode sama pada tahun 2014, yang mencapai 5,12%.