Bisnis.com, SURABAYA – Ekspor minyak kelapa Indonesia ke Hungaria naik 90,19% berkat misi pembelian yang digawangi oleh Kementerian Perdagangan.
Berdasarkan data Ditjen Pengembagan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag, dalam lima tahun terakhir (2010-2014), kenaikan ekspor minyak kelapa ke negara beribu kota Budapest itu dipicu oleh perubahan gaya hidup sehat warganya.
“Transaksi produk coconut cooking oil dilakukan antara PT Barco dari Indonesia dengan Mayers Ltd., buyer asal Hungaria senilai US$111.753,60. Kontrak ini berlaku untuk jangka waktu tujuh bulan ke depan, terhitung mulai Agustus 2015,” ungkap Direktur Pengembangan Pasar dan Informasi Ekspor Kemendag Ari Satria pada kegiatan buying mission, Rabu (5/8/2015).
Dia menjelaskan adanya tren hidup sehat yang kian populer di Eropa berdampak positif pada permintaan produk minyak kelapa yang merupakan bahan dasar minyak goreng.
“Walaupun jumlahnya relatif kecil, ekspor minyak kelapa Indonesia ke Hungaria meningkat signifikan. Pada 2010, ekspor coconut oil Indonesia ke Hongaria bernilai US$17.000. Nilainya meningkat tajam pada 2014, yaitu mencapai US$175.000.”
Selama Januari-Mei 2014, nilai ekspor minyak kelapa RI mencapai US$61.000. Pada periode yang sama tahun ini, nilainya naik menjadi US$68.000.
Adapun, total ekspor produk minyak kelapa Indonesia pada period 2010-2014 meningkat dengan tren 4,57%. Pada 2010, ekspor minyak kelapa bernilai US$566 juta. Tahun lalu, nilainya naik menjadi US$943,6 juta.
“Adapun negara-negara tujuan ekspor utama untuk produk coconut oil Indonesia adalah Belanda, RRT, Amerika Serikat, Malaysia, dan Korea Selatan,” imbuh Ari.
Untuk diketahui, Mayers Ltd., telah berkiprah sejak tahun 2001. Mayers Ltd. mengimpor sekitar 20-30 kontainer minyak kelapa per tahun.
Perusahaan tersebut juga memiliki kontrak importir eksklusif dengan PT. Barco dan Cocomas yang menjadi distributor produk coconut oil untuk wilayah Hungaria dan negara-negara sekitarnya.
Sekitar 150 toko membeli langsung dari Mayers dan diteruskan ke negara sekitarnya seperti Romania, Slovakia, Republik Ceko, dan Kroasia. Sampai saat ini lebih dari 500 toko menjadi langganan tetapnya dan jumlahnya diperkirakan akan terus meningkat.