Bisnis.com, HONG KONG — Indonesia dinilai memiliki peluang besar untuk meningkatkan nilai perdagangan ke China melalui Hong Kong sebagai hub pusat logistik strategis.
Konsul Jenderal RI di Hong Kong Chalief Akbar Tjandradiningkrat mengatakan Hong Kong memiliki sektor jasa yang sangat kuat serta pendapatan per kapita yang cukup tinggi yaitu lebih dari US$40.000 dengan total jumlah penduduk mencapai 7 juta orang.
"Hong Kong bersumber dari sektor jasa. Hong Kong memiliki hub strategis dengan Indonesia," ujarnya saat menerima kunjungan wartawan dari Indonesia di Hong Kong, Selasa (4/8).
Hong Kong merupakan kawasan administrasi khusus (special administrative region/SAR) di bawah China, yang memiliki kebijakan khusus.
Chalief menambahkan Hong Kong yang menjadi kawasan segitiga yaitu Makau, Hong Kong dan Guandong, menjadi hub bagi Indonesia untuk masuk ke China yang memiliki pasar sangat besar. Saat ini, jumlah tenaga kerja Indonesia yang bekerja di Hong Kong mencapai 170.000 orang.
Menurutnya, banyak produk asal Indonesia yang masuk ke China melalui Hong Kong. "Untuk masuk ke China bisa melalui Hong Kong."
Bahkan, saat ini Hong Kong sedang menggagas kerja sama perdagangan bebas dengan negara-negara di Asia Tenggara (Asean) atau Hong Kong-Asean FTA. Padahal, sudah ada kerja sama perdagangan bebas China-Asean (CAFTA).
Namun, Hong Kong menginginkan adanya pengaturan terpisah dari skema CAFTA dalam perdagangan dengan negara di Asia Tenggara.
"Itu sangat bagus [Hong Kong-Asean FTA], jadi produk Indonesia bisa masuk [ke China] melalui Hong Kong," ujar Chalief.