Bisnis.com, JAKARTA--Tingkat inflasi yang rendah pada Juli 2015 diklaim sebagai dampak positif dari upaya pemerintah melakukan pengendalian harga bahan pokok.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan pemerintah telah melakukan berbagai upaya mengatasi inflasi, antara lain penguatan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), pengontrolan kondisi harga oleh pemimpin daerah, dan pengawasan arus barang.
"Inflasi pada Lebaran tahun ini termasuk Alhamdulillah. Artinya upaya itu semua sudah mulai memberikan dampak positif," katanya di Kantor Wakil Presiden, Senin (3/8/2015).
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan laju inflasi pada bulan Juli 2015 mencapai sebesar 0,93%.
Tingkat inflasi tahun kalender yakni Januari hingga Juli 2015 sebesar 1,90% dan tingkat inflasi tahun ke tahun yakni Juli 2015 terhadap Juli 2014 sebesar 7,26%.
Komponen inti pada Juli 2015 mengalami inflasi sebesar 0,34%, tingkat inflasi komponen inti tahun kalender dari Januari Juli 2015 sebesar 2,34%.
Tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun yakni Juli 2015 terhadap Juli 2014 sebesar 4,86% (y-o-y).
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok bahan makanan 2,02% kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,51%, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,13%, kelompok sandang 0,39%, kelompok kesehatan 0,36%, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,34%, dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 1,74%.
Kendati demikian, pemerintah tetap mengantisipasi dampak negatif El Nino terhadap produksi pangan nasional yang akhirnya mempengaruhi tingkat inflasi nasional pada akhir tahun ini.