Bisnis.com, JAKARTA— Kinerja pabrik di Indonesia kembali melemah pada Juli, dan telah mengalami kontraksi selama 10 bulan sejak Oktober 2015.
Nikkei Indonesia Manufacturing PMI yang diterbitkan Senin (3/8/2015) menyatakan PMI Indonesia pada Juni ada di posisi 47,3. Indeks turun dari 47,8 pada Juni, penurunan indeks pertama dalam 4 bulan terakhir.
Data PMI menggambarkan perkembangan kinerja pabrik-pabrik di Nusantara dengan angka 50 atau lebih mengindikasikan ekspansi. Indeks manufaktur Indonesia belum pernah berhasil mencapai level 50 sepanjang 2015.
Pollyanna de Lima, ekonom dari Markit, mengatakan perlambatan ekonomi dan penurunan kepercayaan klien menyebabkan pesanan baru ke pabrik-pabrik di Indonesia semakin menurun.
Produsen di Indonesia menurunkan volume produksi selama 10 bulan berturut-turut. Namun, laju kenaikan biaya produksi dan harga hasil produksi sedikit menipis seiring inflasi yang rendah.
Pabrik di Indonesia juga tersurvei melakukan pengurangan tenaga kerja dengan laju tercepat sejak 2011 pada Juli. Pemangkasan jumlah tenaga kerja tersebut sesuai dengan tren historis sekitar Lebaran.
“Inflasi yang lebih rendah yang terjadi bersama dengan penurunan produksi memberikan Bank Indonesia ruang untuk pelonggaran kebijakan dalam bulan-bulan ke depan,” kata de Lima.
Nikkei Indonesia Manufacturing PMI
Bulan | Indeks PMI |
Juli | 47,3 |
Juni | 47,8 |
Mei | 47,1 |
April | 46,7 |
Maret | 46,4 |
Sumber: Markit Economics