Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah menyiapkan sejumlah langkah untuk menghadapi El Nino yang diperkirakan semakin menguat pada Agustus hingga November tahun ini.
Indroyono Soesilo, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, mengatakan El Nino akan menyebabkan kemarau panjang, sehingga mengakibatkan gagal panen, kebakaran hutan dan lahan, dan kelangkaan air di beberapa wilayah Indonesia.
"Akan ada 220.000 hektare lahan sawah yang terkena dampak El Nino. Beberapa waduk pun mengalami defisit air," katanya di Kantor Presiden, Jumat (31/7/2015).
Untuk mengantisipasi hal tersebut, kementerian dan lembaga terkait akan melaksanakan berbagai program di lapangan. Kementerian Pertanian saat ini sudah meminta kepala daerah mengalihkan dana alokasi khusus dari APBN dengan nilai mencapai Rp2 triliun, untuk membangun embung atau waduk kecil, dan 20.000 sumur dangkal.
Indroyono menuturkan untuk menjaga ketahanan pangan nasional, saat ini Badan Urusan Logistik (Bulog) melakukan kajian untuk memenuhi cadangan besar 2,5 juta yon pada Oktober tahun ini
"Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pun akan melakukan kegiatan pembuangan air dari udara untuk mengantisipasi kebakaran hutan," ujarnya.
Aksi tersebut akan dibarengi dengan tindakan penegakan hukum kepada para pelaku pembakaran hutan yang telah ditangkap aparat keamanan.
Sementara itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menjamin tidak ada masalah air pada waduk-waduk besar yang ada saat ini. Dari 16 waduk utama, delapan waduk di antaranya masih memiliki debit air normal, dan lima lainnya mengalami defisit air.
"Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat juga siap mengerahkan 761 pompa air tanah, dan melakukan pendistribusian air bersih di wilayah yang mengalami kekeringan," ucapnya.
Adapun Kementerian Kelautan dan Perikanan akan menyiapkan cold storage untuk menampung ikan yang ditangkap nelayan. Pasalnya, El Nino akan membuat tangkapan nelayan melimpah, karena peningkatan suhu air di permukaan.
Dia memprediksi panen ikan akan terjadi di sepanjang Pantai Barat Sumatra, Selatan Jawa, Selatan Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.