Bisnis.com, PEKANBARU— Produsen kertas dan bubur kertas Grup APRIL mengambil langkah strategis dalam menangani kebakaran hutan dan lahan di Riau melalui pendekatan bentang alam yang komprehensif dengan meluncurkan Program Desa Bebas Api di sembilan desa yang berada di wilayah operasional perusahaan.
Sembilan desa tersebut ialah Kelurahan Pelalawan, Desa Sering, Desa Kuala Tolam, Kelurahan Teluk Meranti, Desa Teluk Binjai, Desa Petodaan, Desa Kuala Panduk, Desa Pulau Muda, dan Desa Segamai.
Melalui program ini, pencegahan kebakaran lahan artinya menjaga jangan sampai terjadi kebakaran dengan munculnya api, dan untuk mencapai tujuan ini dibutuhkan berbagai program dan inisiatif kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan.
Program ini memiliki lima pendekatan yang komprehensif diantaranya skema insentif bagi masyarakat untuk tidak membakar, membentuk Ketua Tim Komunitas Pemadam Kebakaran, alternatif pembukaan lahan pertanian yang berkelanjutan, Pemantauan Kualitas Udara, dan Kampanye Peningkatan Kesadaran Publik.
Dalam program ini, PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) yang merupakan unit usaha APRIl, bersama Rumah Pohon dan LSM Blue Green akan bekerja sama dengan masyarakat untuk mengindentifikasi dan mendukung alternatif lain pembukaan lahan tanpa bakar, mempekerjakan dan mendukung ketua tim kelompok pencegahan kebakaran dan melanjutkan peningkatan kesadaran masyarakat akan lingkungan, dan dampak ekonomi akibat adanya kebakaran dan asap.
Direktur RAPP, Grup APRIL Rudi Fajar, menjelaskan fokus di tingkat kerja sama komunitas, dengan menggandeng masyarakat dan Pemerintah Daerah serta LSM lokal, adalah kunci utama untuk perubahan jangka panjang secara langsung karena akan menyentuh akar permasalahan yang selama ini menyebabkan kebakaran lahan.
Caranya, dengan menyediakan alternatif lain untuk pembukaan lahan tanpa bakar yang sejalan dengan komitmen perusahaan terhadap pengelolaan hutan berkelanjutan di dalam maupun di luar konsesi perusahaan.
“Kesuksesan dari program yang berbasiskan komunitas ini telah mendorong perusahaan untuk meningkatkan upaya-upaya edukasi dan peningkatan kualitas masyarakat dalam memahami permasalahan ini,” jelasnya dalam keterangan teretulis (28/7).
“Program ini baik untuk masyarakat baik dari sisi ekonomi maupun perspektif lingkungan. Program ini juga memberikan pemahaman kepada kami dalam hal pembukaan lahan tanpa bakar serta mendapatkan informasi yang lebih baik tentang bagaimana cara membuka lahan pertanian di area sekitar. Secara khusus, kami juga akan fokus di insentif untuk tetap menjaga wilayah kami bebas kebakaran, karena nilai Rp.100 juta sangat berguna bagi pembangunan infrastruktur yang akan memberikan manfaat bagi masyarakat,” kata Kepala Desa Kuala Panduk, Abu Sama.
Direktur RAPP, Grup APRIL Rudi Fajar menjelaskan ”Fokus di tingkat kerja sama komunitas, dengan menggandeng masyarakat dan Pemerintah Daerah serta LSM lokal, adalah kunci utama untuk perubahan jangka panjang secara langsung karena akan menyentuh akar permasalahan yang selama ini menyebabkan kebakaran lahan.
Caranya, dengan menyediakan alternatif lain untuk pembukaan lahan tanpa bakar yang sejalan dengan komitmen perusahaan terhadap pengelolaan hutan berkelanjutan di dalam maupun di luar konsesi perusahaan. Kesuksesan dari program yang berbasiskan komunitas ini telah mendorong perusahaan untuk meningkatkan upaya-upaya edukasi dan peningkatan kualitas masyarakat dalam memahami permasalahan ini.
Kepala Desa Kuala Panduk, Abu Sama mengatakan program ini baik untuk masyarakat baik dari sisi ekonomi maupun perspektif lingkungan. Program ini juga memberikan pemahaman kepada kami dalam hal pembukaan lahan tanpa bakar serta mendapatkan informasi yang lebih baik tentang bagaimana cara membuka lahan pertanian di area sekitar.
“Secara khusus, kami juga akan fokus di insentif untuk tetap menjaga wilayah kami bebas kebakaran, karena nilai Rp.100 juta sangat berguna bagi pembangunan infrastruktur yang akan memberikan manfaat bagi masyarakat,” kata Abu Sama.
LSM lokal Rumah Pohon Dede Kunaif mengatakan, kebakaran yang tidak terkontrol akan merusak tempat tinggal dan kehidupan masyarakat, dan kebakaran lahan dan asap sangat merugikan bagi lingkungan dan kesehatan.
“Dengan kolaborasi berbagai kepentingan yang memiliki kesamaan pemikiran, kami berharap akan tercapai solusi yang saling menguntungkan untuk jangka panjang di lapangan,”
Bupati Pelalawan, HM. Harris menambahkan inisiatif ini telah memasuki tahun kedua, karenanya patut diapresiasi, tidak hanya untuk upaya-upaya pencegahan kebakaran lahan tetapi juga upaya pencegahan perambahan liar. Kesadaran masyarakat sedang bertumbuh saat ini, karenanya harus dipastikan adanya pemahaman yang baik serta adanya dampak positif bagi pembangunan desa. Program Desa Bebas Api ini sama artinya dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan pembangunan lingkungan dan sosial di pedesaan.