Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia terpilih sebagai Ketua Pusat Koordinasi Penanganan Kabut Asap di kawasan Asia Tenggara, didampingi Malaysia sebagai Wakil Ketua.
Pusat Koordinasi Penanganan Kabut Asap merupakan organisasi ad hoc beranggotakan lima negara di Asia Tenggara yang memiliki masalah yang sama yakni bencana kebakaran hutan, lahan, dan kabut asap. Kelima negara tersebut yakni Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, dan Thailand.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan tim akan bekerja sama pada tataran pencegahan kebakaran yang menyebabkan kabut asap. Strategi yang dilakukan meliputi koordinasi, pembagian informasi, pemantauan, pelatihan, dan penegakan hukum.
“Lebih ke pencegahan, tetapi jika diperlukan bisa sampai penanganan dalam situasi darurat misalnya,” ujarnya, Selasa (28/7/2015).
Sebagai ketua, lanjutnya, Indonesia telah menyiapkan sejumlah strategi yang dirumuskan sesuai dengan target waktu tertentu.
Pada tahap awal, menurut Siti, fokus yang dikerjakan adalah pemetaan wilayah lahan gambut yang merupakan daerah paling rentan terkena bencana kebakaran.
Selain itu, pemerintah Indonesia juga menyiapkan strategi penguatan kapasitas institusi serta masyarakat umum. Mereka diharapkan mampu melakukan berbagai tindakan untuk mencegah kebakaran.
Selanjutnya, upaya penegakan hukum juga diperkuat guna memberikan efek jera kepada para pelaku tindak pidana kehutanan.
Hal lain yang dilakukan adalah pemantauan titik panas untuk mengetahui wilayah rawan kebakaran hutan dan lahan.