Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan diminta untuk melanjutkan operasi pasar guna memberantas praktik mafia dan kartel pangan guna menstabilkan harga barang setelah Lebaran.
Pengurus Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi mengatakan untuk saat ini operasi pasar yang dilakukan Kemendag sukses menstabilkan harga-harga. Akan tetapi persoalannya, apakah operasi pasar itu bisa membuat harga-harga stabil untuk ke depannya, ujarnya mempertanyakan.
Menurut Tulus, persoalan harga pangan sebenarnya ada di sektor hulu. Di sana, ujarnya, banyak mafia dan pelaku kartel. Kartel merupkan kelompok produsen independen yang bertujuan menetapkan harga selain membatasi suplai dan kompetisi. Berdasarkan hukum anti monopoli, kartel dilarang di hampir semua negara.
Tulus menyebutkan Mendag Rachmat Gobel sudah melakukan operasi masif memberantas mafia dan kartel pangan, sehingga stabilisasi harga dan pasokan pangan stabil.
Terkait itu, Tulus juga mengapresiasi langkah kementerian tersebut yang turun langsung melakukan operasi pemberantasan mafia dan kartel pangan.
"Perlu diapresiasi langkah itu karena masalah pokok harga pangan ada di permainan mafia dan kartel," katanya kepada wartawan, Jumat (24/7/2015). Operasi pasar yang dilakukan pemerintah selama dan saat Lebaran ternyata efektif menjaga stabilitas harga dan pasokan pangan, ujarnya.
Sementara smentara itu, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah Farouk Muhammad mengakui selama ini banyak pihak meragukan efektivitas operasi pasar yang dilakukan Kementerian Perdagangan (Kemendag) karena bersifat parsial dan reaktif.
"Ada yang mengkritik bahwa Kemendag seperti pemadam kebakaran, menjelang Lebaran baru lakukan operasi pasar, bikin pasar murah dan sebagainya. Ternyata apa yang dilakukan pemerintah itu efektif. Harga-harga stabil dan ketersediaan atau pasokan pangan aman," katanya.
Mantan Gubernur Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PITK) itu juga mengapresiasi Kemendag yang mampu memberantas mafia pangan, yang selama ini membuat harga-harga mahal karena menimbun barang kebutuhan pokok.