Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia segera menyusul Malaysia dan Vietnam dengan membentuk free trade agreement dengan Uni Eropa guna menjaga pasar ekspor.
Direktur Jenderal Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional Kementerian Perindustrian Achmad Sigit Dwiwahjono mengatakan pada September akan ada pembahasan awal terkait free trade agreement (FTA) antara Kementerian Perdagangan dan Uni Eropa di Bali.
“September nanti scoping dengan Uni Eropa untuk pembicaraan FTA. Kita memang terlambat dibanding Malaysia dan Vietnam. Malaysia sudah round kedelapan, sudah hampir signing. Vietnam juga. Ini alert bagi ekspor kita,” ujarnya, Jumat (24/7/2015).
Dia mengatakan bea masuk rata-rata ke pasar Eropa sekitar 7%. Bila Malaysia dan Vietnam sudah merampungkan FTA dengan Uni Eropa yang mengakibatkan bea masuk mereka 0%, tentu pengusaha Indonesia akan kalah bersaing.
Sigit mengatakan perjanjian tersebut akan tetap mempertimbangkan risiko dan manfaat balik bagi Indonesia. “Sepanjang itu menguntungkan, akan dikejar. Karena kalau kita menginginkan 0% di sana, mereka pasti menginginkan sesuatu di sini. Itu yang harus dihitung,” katanya.