Bisnis.com, JAKARTA—Gabungan Perusahaan Makanan Minuman Indonesia (Gapmmi) menyatakan pasar industri makanan minuman merosot antara 10% - 15% dibandingkan dengan Ramadan tahun lalu akibat pelemahan daya beli masyarakat.
Ketua Umum Gapmmi Adhi S. Lukman mengatakan faktor daya beli menjadi faktor utama yang menghambat pertumbuhan kinerja industri.
“Berapa persentasenya belum dapat dipastikan, tapi perkiraan sementara sebesar itu penurunannya. Laporan dari industri maupun ritel demikian,” tuturnya saat dihubungi Bisnis.com, baru-baru ini.
Menurutnya, kinerja kuartal II/2015 mengalami pertumbuhan dibandingkan dengan kuartal triwulan pertama tahun ini. Sebelumnya, industri minuman juga mengalami pertumbuhan kinerja.
Pertumbuhan kinerja minuman ringan semester I/2015 bertumbuh 6% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.