Bisnis.com, JAKARTA— Pertumbuhan produk domestik bruto China sebesar 7% pada kuartal kedua tahun ini yang melebihi perkiraan para analis memunculkan harapan baru kepada negara dengan kekuatan ekonomi terbesar kedua di dunia itu.
Namun demikian, sebagian kalangan menilai China tetap harus waspada karena kondisi eksternal masih mengancam pemulihan itu.
"Kita perlu mencatat bahwa kondisi ekonomi domestik dan eksternal masih kompleks dan pemulihan ekonomi global berjalan lambat,” menurut pernyataan Biro Statistik China.
Akan tetapi, Sebagian kalangan mempertanyakan akurasi data yang dikeluarkan pemerintah tersebut. Menurut mereka data itu tidak cocok dengan pelemahan ekonomi secara umum terutama data inflasi.
"Meski pertumbuhan aktual hampir dipastikan satu persen atau dua persen dari data resmi, namun ada alasan untuk berpikir apakah data terakhir mencerminkan stabilitas yang nyata di lapangan,” ujar Julian Evans-Pritchard, Economist Capital Economics sebagaimana dikutip Reuters, Rabu (15/7/2015).