Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PG Rajawali II Patok Produksi Tebu Naik 66%

Tingkat produksi tebu diperkirakan bisa meningkat hingga 66% setelah petani dapat mengoptimalkan pengembangan penanaman tebu dengan proses pembibitan yang lebih baik.
Pabrik Gula/Ilustrasi-Antara
Pabrik Gula/Ilustrasi-Antara

Bisnis.com, CIREBON -- Tingkat produksi tebu diperkirakan bisa meningkat hingga 66% setelah petani dapat mengoptimalkan pengembangan penanaman tebu dengan proses pembibitan yang lebih baik. 

Direktur Utama PT PG Rajawali II Agus Siswanto menyakini peningkatan produksi itu bisa dicapai pada tahun depan, karena perusahaan sudah memulai proses pembibitan dengan lebih baik pada tahun ini.
Dia menuturkan tingkat produksi tebu tahun lalu adalah 60 ton/hektare. Melalui proses pembibitan secara sehat dan tepat waktu, seharusnya tingkat produksi bisa dipacu menjadi 72 ton/ hektare tahun ini. Pada 2016, dia menghitung tingkat produksi bisa mencapai 100 ton/hektare.
"Kegiatan demplot kebun bibit dasar (KBD) sudah dilakukan untuk tanaman seluas 15 hektare. Tanaman bibit itu bisa memfasilitasi sampai 150 hektare tebu giling. Tahun depan peningkatan produksi sudah bisa dirasakan," ujarnya usai peresmian kegiatan Tebangan Kebun Demplot KBD Masa Tanam 2015-2016 melalui Sinergi BUMN dengan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk., Jumat (10/7).
Walaupun begitu, sambungnya, terdapat kebutuhan penanaman KBD hingga 240 hektare. Di Cirebon, sebutnya, terdapat area tebu seluas 8.000 hektare. Dari jumlah tersebut, sekitar 2.400 hektare membutuhkan proses penanaman baru.
"Agar bisa mengakomodasi pembibitan secara maksimal untuk tanaman baru itu, artinya masih dibutuhkan 240 hektare pengembangan area KBD lagi," sebutnya.

Oleh karena itu, melalui induk usaha PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero), perusahaan tengah berusaha mencari pendanaan tambahan untuk mengatasi kebutuhan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Fatia Qanitat
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper