Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Asean-5, Termasuk Indonesia?

IMF memperkirakan ekonomi Asean-5 hanya tumbuh 4,7% pada 2015, lebih rendah 0,5% dari proyeksi pertumbuhan 5,2% yang dirilis pada April.
Ilustrasi/Astalog.com
Ilustrasi/Astalog.com

Bisnis.com, JAKARTA—Harga komoditas yang masih lesu mendorong IMF merevisi negatif proyeksi pertumbuhan negara ekonomi berkembang, termasuk Asean-5.

IMF memperkirakan ekonomi Asean-5 hanya tumbuh 4,7% pada 2015, lebih rendah 0,5% dari proyeksi pertumbuhan 5,2% yang dirilis pada April.

Revisi terhadap pertumbuhan ekonomi kelompok yang terdiri dari Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand dan Vietnam tersebut sejalan dengan revisi negatif pertumbuhan ekonomi negara berkembang.

IMF memperkirakan ekonomi negara berkembang tumbuh 4,2% pada 2015, lebih rendah 0,1% dari proyeksi pertumbuhan 4,3% pada April.

Alasan IMF memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi negara berkembang, termasuk Asean-5, adalah harga komoditas yang masih lesu di tengah restrukturisasi ekonomi China.

Kondisi tersebut diperburuk dengan gejolak di pasar finansial menuju pengetatan moneter oleh pemerintah Amerika Serikat dan kondisi di Yunani.

Imbal hasil obligasi yang diterbitkan di negara berkembang terus meningkat sepanjang 2015. 

IMF meramalkan kondisi pasar finansial yang bergejolak membuat aliran modal ke negara berkembang menyusut pada 2015 dan terus menekan kurs beberapa mata uang negara berkembang.

 royeksi Pertumbuhan Ekonomi Negara Berkembang (%)

 

 

2015

2016

Dunia

3,3

3,8

Ekonomi Berkembang

4,2

4,7

China

6,8

6,3

India

7,5

7,5

Asean-5

4,7

5,1

 

Sumber: IMF World Economic Outlook Update, Juli 2015

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper