Bisnis.com, JAKARTA--Ketua Umum Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Darmin Nasution mengatakan siklus pesimisme yang berada di pasar harus dipotong untuk meningkatkan kepercayaan investor dan kosumer.
Darmin mengatakan siklus pesimis bisa mengurangi permintaan barang dan bahan baku, sehingga dunia usaha menunda, bahkan mengurangi jumlah pekerja. Pengurangan tenaga kerja berarti berpotensi mengurangi minat belanja konsumer dan berpengaruh terhadap penundaan investasi.
Apabila hal itu dibiarkan terus berlanjut, sambungnya, para dunia usaha, konsumer, dan para pelaku di pasar keuangan percaya bahwa tren ini terjadi maka harga saham pun akan turun. Darmin mengatakan bila hal itu terus berlanjut maka akan terjadi vicious cycle atau siklus negatif yang berputar ke atas.
"Siklus inilah yang harus diputus dan harus diputar balik, kepercayaan konsumer, dunia usaha, investor harus dipulihkan kembali dan siklus optimisme yang memutar ke atas harus muncul," ungkapnya, Kamis (9/7/2015).
Untuk mengantisipasi hal tersebut, kata Darmin, pemerintah harus menjamin ketersediaan bahan pokok utama, mencegah fluktuatif harga, menjaga kestabilan nilai tukar rupiah serta memupuk permodalan dalam negeri.