Bisnis.com, SURABAYA – PT Garam (Persero) mengadakan taushiyah Ramadan bersama anggota dewan pertimbangan presiden Hasyim Muzadi, dalam rangka menyambut musim produksi di Madura yang ditargetkan mencapai 350.000 ton tahun ini.
Direktur Utama PT Garam Usman Perdanakusuma menjelaskan rentang produksi garam pada tahun ini diproyeksikan lebih lama ketimbang tahun lalu.
“Sampai Juli ini kami sudah memproduksi 80.000 ton. Hingga puncak musim produksi pada Desember, ditargetkan sudah 350.000 ton,” ungkapnya kepada Bisnis, Selasa (7/7/2015).
Dia menekankan tugas terpenting BUMN pergaraman tersebut adalah menjaga semangat produksi petani. Apalagi, saat ini sudah ada rencana serapan garam rakyat dari PT Garam senilai Rp222 miliar, menggunakan dana penyertaan modal negara (PMN).
Terkait dengan harga beli, perusahaan pelat merah yang berbasis di Surabaya itu menjamin akan membeli dengan nilai tinggi asalkan sesuai kriteria yang telah ditetapkan.
Untuk diketahui, HPP garam yang diketok pemerintah bernilai Rp750/kg untuk garam kualitas (kw) 1, sedangkan kw 2 senilai Rp550/kg. Garam kw 1 itu adalah yang kandungan NaCl-nya di atas 95%.
“Namun, kami memiliki kebijakan baru terkait pembelian ini. Untuk yang kualitas [NaCl] di bawah 95%, kami beli dengan harga Rp600-Rp750/kg. Kalau yang di atas 96%, kami beli dengan harga maksimal selling price,” jelas Usman.
Demikian juga dengan garam kw 2. Dia mengatakan jika kandungan NaCl-nya kurang dari 90% akan beli antara Rp400-Rp500/kg. “Ini adalah salah satu manifestasi komitmen pemerintah melalui PT Garam agar harga jual garam petani di pasar tidak jatuh.”