Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BELANJA INFRASTRUKTUR: Studi Perencanaan Proyek 2016 Dimajukan

Percepatan realisasi pembangunan infrastruktur bukan hanya isapan jempol. Pemerintah berencana memajukan waktu perancangan proyek infrastruktur 2016 pada tiga bulan sebelum waktu pembangunan.
Perbaikan jalan provinsi/Ilustrasi
Perbaikan jalan provinsi/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA—Percepatan realisasi pembangunan infrastruktur bukan hanya isapan jempol. Pemerintah berencana memajukan waktu perancangan proyek infrastruktur 2016 pada tiga bulan sebelum waktu pembangunan.

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo mengatakan tahap perencanaan pembangunan proyek infrastruktur 2016 akan dilakukan pada Oktober 2015, atau tiga bulan sebelum waktu pelaksanaan sebenarnya pada Januari 2016.

Uji coba akan dilakukan pada sejumlah rencana proyek-proyek yang terdapat dalam buku biru (bluebook) dan proyek pada anggaran penerimaan dan belanja negara (APBN) 2016.

“Jadi Oktober, November, Desember sudah harus mulai bekerja sehingga begitu percepatan infrastruktur dimulai per Januari sudah langsung lari,”katanya, usai menghadiri rapat infrastruktur di Kantor Wakil Presiden, Senin(6/7/2015).

Sebelum pemancangan tiang perdana (groundbreaking), sebuah proyek harus melalui beberapa tahap perencanaan, antara lain tahap referensi (term of reference), studi kelayakan (feasibility study), dan desain rekayasa detail (detail engineering design).

Hal itu bertujuan mempercepat realisasi pembangunan infrastruktur sekaligus mempercepat realisasi penyerapan anggaran pemerintah yang selama ini tersendat. Nantinya proses pelelangan bagi konsultan yang ingin melakukan studi perencanaan akan dilakukan sebelum Oktober 2015.

Terkait anggaran, Indroyono menegaskan dana studi perencanaan akan terpisah dari anggaran implementasi pembangunan proyek 2016. Dana akan diambil dari APBN 2015, sayangnya dia enggan menyebutkan lebih detail dari pos mana anggaran tersebut berasal.

“[Dana] dari semua, nanti dibahas oleh Kementerian Keuangan. Posnya dari masing-masing kementerian dimana proyek itu ada,”jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lavinda
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper