Bisnis.com, PADANG - Bank Indonesia memperkirakan tekanan inflasi Juli di Sumatra Barat bakal lebih menguat, mengingat momentum Lebaran yang akan meningkatkan permintaan masyarakat.
Kepala Divisi Asesmen dan Pengembangan Ekonomi Daerah Bank Indonesia Sumbar Bimo Epyanto meyakini tekanan akan lebih menguat di bulan depan, saat momentum Lebaran yang berbarengan dengan musim libur sekolah.
"Puncak permintaan masyarakat adalah ketika Lebaran, yang berbarengan dengan musim libur sekolah," katanya, Sabtu (4/7/2015).
Menurutnya, tekanan inflasi itu dipicu melonjaknya harga kebutuhan pokok yang berbarengan dengan tingginya permintaan masyarakat. Selain itu juga kebutuhan BBM yang meningkat memasuki arus mudik dan balik Lebaran.
Adapun, Data Badan Pusat Statistik (BPS) setempat mencatatkan inflasi dua kota, Padang dan Bukittinggi yang menjadi tolok ukur ekonomi Sumbar sedikit naik.
Per Juni 2015 inflasi Kota Padang 0,83% dan Bukittinggi 0,45%.Laju inflasi tersebut menyebabkan inflasi tahun kalender Kota Padang minus 2,02% dan Bukittingg minus 0,91%, sedangkan year on year (yoy) terhadap tahun sebelumnya inflasi Padang mencapai 8,42% dan Bukittinggi 6,34%.
Dia mengingatkan pemerintah daerah perlu mewaspadai peningkatan permintaan cabai merah dan komoditas lainnya asal Jawa yang berbarengan dengan penurunan pasokan komoditas tersebut di pasaran.
Sebagai langkah antisipasi, sebelumnya TPID Sumbar sudah mengeluarkan kebijakan yang mendorong kepala daerah untuk menginstruksikan Dinas Perhubungan mempermudah perizinan bagi kendaraan pengangkut kebutuhan pokok selama H-7 hingga H+7 Lebaran. []