Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gudang Kapas Dibangun di Cikarang, Industri TPT Hemat Hingga 30%

Dengan adanya gudang khusus bahan baku kapas di Cikarang, pelaku industri pertekstilan mengatakan bisa menghemat 25%-30% dari ongkos logistik dibanding dengan menggunakan fasilitas buffer stock di negara tetangga.

Bisnis.com, JAKARTA – Dengan adanya gudang khusus bahan baku kapas di Cikarang, pelaku industri pertekstilan mengatakan bisa menghemat 25%-30% dari ongkos logistik dibanding dengan menggunakan fasilitas buffer stock di negara tetangga.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Pertekstilan Indonesia Ernovian G Ismy mengatakan penghematan hingga 30% itu baru dihitung dari pemindahan gudangnya saja. Adapun untuk proses logistik di dalam negeri, dia mengatakan Cikarang Dry Port bisa menghemat hingga 34% jika dibanding dengan dwelling di Tanjung Priok.

“Jadi barang yang masuk di gudang, selama tidak keluar dari gudang tidak terkena PPN, PPH, bea cukai dan lainnya. Kalau keluar baru kena. Itu berlaku setahun. Kepemilikan tetap sama si pemilik barang,” ujarnya, Rabu (1/7/2015).

Dia mengatakan selama ini pelaku industri tekstil Tanah Air menitipkan kapas di Malaysia dan di Vietnam sebab aturan khusus tersebut sudah berlaku sejak dahulu di sana. “Selama ini pengiriman dari Amerika ke Malaysia. Kemudian dari Malaysia ke Indonesia. Dua kali. Sejak tahun 1980-an begitu.”

Dirjen Industri Kimia, Tekstil dan Aneka Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Harjanto mengatakan pembahasan buffer stock masih dibahas dengan seluruh kementerian terkait, sebab pihaknya tak ingin ada masalah terkait importase di kemudian hari.

“Nanti di sana akan ada bea cukai dan instansi pajak dalam satu atap, sehingga bahan baku bisa lebih kompetitif,” katanya.

Dia mengatakan gudang tersebut nantinya akan menjadi semacam pool yang mengurus semua administrasi di sana. Selain itu, pengusaha kecil juga diperbolehkan untuk mengambil jumlah yang tidak terlalu banyak.

“Intinya kita ingin melawan yang Malaysia punya. Selama ini kita ambil dari sana dengan harga lebih mahal dan kualitas belum tentu terjamin,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Shahnaz Yusuf

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper