Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bappenas: Banyak Negara Mau Danai Infrastruktur Indonesia

Pemerintah tengah melakukan penjajakan dengan sejumlah negara asing terkait kerjasama dalam hal pembiayaan infrastruktur.

Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah tengah melakukan penjajakan dengan sejumlah negara asing terkait kerjasama dalam hal pembiayaan infrastruktur.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Andrinof Chaniago menyatakan ada beberapa negara donor yang bersedia membantu pembiayaan di bidang infrastruktur melalui skema kerjasama antar negara.

Dia menyebutkan sejumlah negara yang telah mengajukan tawaran untuk bekerjasama antara lain ialah, Jepang, China, Korea Selatan, beberapa negara di Eropa dan beberapa negara dari Timur Tengah.

"Sudah ada tawaran yang masuk, tetapi kita masih mengkaji untuk menentukan mana tawaran bunga yang termurah dan jangka waktu panjang," kata Andrinof di Jakarta, Selasa (30/6/2015).

Selain itu, Andrinof menyatakan terkait kerjasama dalam hal pembiayaan. China telah menjalin kerjasama dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui China Development Bank terkait pemberian fasilitas kredit sebesar uS$50 miliar.

Akan tetapi, dia menegaskan bahwa kerjasama pembiayaan antara China dan BUMN itu merupakan perjanjian bisnis, bukan perjanjian antar negara.

"Itu sifatnya komersil, dan diluar APBN," ujarnya.

Menurutnya, pinjaman China ke BUMN itu rencananya akan digunakan untuk mendanai pembangunan sejumlah proyek infrastruktur seperti pembangunan pembangkit listrik, jalan tol, dan perkeretaapian.

Dia mengatakan pemberian fasilitas pembiayaan ke BUMN diyakini mampu menggenjot pembangunan infrastruktur yang realisasinya seringkali terkendala karena masalah pendanaan, pasalnya dana yang tersedia dalam APBN jumlahnya sangat terbatas.

"Bantuan dari pihak swasta ini lebih meringankan pemerintah dalam pembiayaan. Sehingga kita bisa lebih fokus untuk mengalokasikan dana untuk pembangunan proyek-proyek prioritas, khususnya yang berada diluar Pulau Jawa," tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper