Bisnis.com, MANADO - Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Sulawesi Utara (Sulut) mencapai 22.009 turis pada periode Januari-Mei 2015 atau naik 64,7% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebanyak 13.356 kunjungan.
Berdasarkan data Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Sulut, kunjungan wisman tertinggi terjadi pada bulan Februari 2015 sebanyak 7.603 turis dan Maret 2015 sebanyak 6.042 turis.
Sementara itu, jumlah kunjungan wisatawan nusantara (domestik) sampai dengan Mei 2015 tercatat sebanyak 344.182 orang atau tumbuh 11,1% dibandingkan dengan pencapaian periode yang sama tahun lalu.
“Masih ada tujuh bulan berjalan, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Sulut optimistis jumlah angka kunjungan wisman dan domestik tahun ini akan melebihi 2014,” ucap Kepala Seksi Promosi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Sulut Charles Samuel Taju, Senin (29/6/2015).
Dengan adanya peningkatan kunjungan wisatawan ini, tentunya harus dibarengi dengan kesiapan sektor tersebut, terutama sarana dan prasarana.
Menurutnya, pemerintah tidak bisa berpuas diri karena waktu terus berjalan. Upaya-upaya perbaikan sarana dan prasarana penunjang pariwisata harus tetap dilaksanakan, yang harus berjalan bersama dan searah dengan promosi wisata.
Dia menambahkan promosi pariwisata tidak serta-merta langsung kelihatan hasilnya. Sebab, para calon wisatawan harus membuat perencanaan dan menyiapkan anggaran untuk berwisata.
“Semua itu perlu waktu, dan dengan dasar apa mereka membuat rencana wisata, sudah tentu di situlah tugas dinas untuk mempromosikan pariwisata agar calon wisatawan tahu nanti mereka harus berwisata kemana,” tandasnya.
Data yang dirangkum dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Sulut menunjukkan dari 3.838 kunjungan wisatawan khusus di bulan Mei 2015, wisatawan dari Jerman masih bertengger di peringkat teratas dengan 262 turis.
Setelah itu, disusul posisi kedua wisatawan Jepang 201 orang, Amerika Serikat 200 orang, Singapura 174 orang, Inggris 168 orang, Australia 163 orang, Prancis 142 orang, Belanda 129 orang, Hong Kong 118 orang, Swiss 109 orang, Tiongkok 90 orang, dan Malaysia 60 orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
