Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BNP2TKI Fasilitasi Pencairan Asuransi 5 TKI ABK Tewas di Senegal

Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) memfasilitasi pencairan lima orang TKI anak buah kapal (ABK) yang meninggal saat berlayar ke Senegal, Afrika Barat.n
Kepala BNP2TKI Nusron Wahid /BNP2TKI
Kepala BNP2TKI Nusron Wahid /BNP2TKI

Bisnis.com, JAKARTA -- Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) memfasilitasi pencairan lima orang TKI anak buah kapal (ABK) yang meninggal saat berlayar ke Senegal, Afrika Barat.

"Pada Rabu kemarin telah cair milik satu orang korban yakni Rasjo Lamtoro. Asuransi dari Sinar Mas sebesar Rp75 juta, uang pemakaman Rp5 juta, dan santunan perusahaan Rp7,5 juta," kata Direktur Mediasi dan Advokasi BNP2TKI Teguh Hendro, Jumat (26/6/2015).

Seperti diketahui, lima TKI ABK penangkap ikan yang bekerja di Kapal Taiwan tersebut tewas kelaparan saat berlayar ke Senegal, Afrika Barat pada Kapal Bintang Samudra 11 dan Bintang Samudra 68. Mereka kekurangan makanan dan minuman.
 
Adapun nama-nama mereka yakni, Hero Edmond Lusikooy yang diberangkatkan oleh PT Puncak Jaya Samudera, Sardi dan Roko Bayu Anggoro yang diberangkatkan PT Sumber Putra Adi, Rasjo Lamtoro yang diberangkatkan PT Anugerah Bahari Perkasa, serta Ruhiyatna Nopiansyah yang diberangkatkan PT Arion Mitra Bersama.

Kelima jenazah ABK sudah diserahterimakan kepada keluarga beberapa waktu lalu.

Asuransi untuk empat TKI lainnya saat ini masah dalam tahap proses dan diharapkan akan segera cair dalam waktu dekat.

Terkait gaji, hak korban selama bekerja di kapal sudah diberikan kepada ahli warisnya, kecuali untuk Ruhiyatna Nopiansyah, permintaan keluarga menginginkan agar diberikan setelah lebaran.

Sama halnya dengan Heri Lusikoy, istri almarhum dari Hero Edmond Lusikooy sedang berada di Singapura saat ini, oleh karena itu gaji dan hak almarhum belum dapat diserahkan pada ahli warisnya.

"BNP2TKI akan terus mengawal penyelesaian kasus ini, minggu ini direncanakan asuransi cair sehingga pada minggu ke-2 Juli sudah ada laporannya," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Tegar Arief
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper