Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Provinsi Bali konsisten menolak rencana pelaksanaan proyek pembangkit listrik energi panas bumi (geothermal) di kawasan Bedugul, Kabupaten Tabanan.
"Saya tidak pernah menyetujui proyek tersebut dilanjutkan sehingga masyarakat tidak perlu resah dan khawatir mengenai hal tersebut," kata Gubernur Bali I Made Mangku Pastika, Kamis (25/6), saat menerima sejumlah tokoh pemerhati masalah sosial yang dipimpin Prof LK Suryani.
Menurut Pastika, saat ini suplai listrik di Bali masih mencukupi dan pihak pemprov sendiri terus berupaya mencari sumber energi alternatif pembangkit listrik yang ramah lingkungan.
Apalagi, saat ini Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Celukan Bawang telah mulai beroperasi dan nantinya jika sudah berkapasitas penuh, daya listrik di Bali menjadi 1.200 MW.
Dia menjelaskan Pemprov Bali berencana untuk mengganti bahan bakar pembangkit listrik di Pesanggaran, Pemaron dan Gilimanuk dengan bahan bakar gas dari sebelumnya menggunakan solar sehingga lebih ramah lingkungan.
Selain itu, Pemprov Bali tengah melakukan pembicaraan serius dengan Kementerian ESDM dalam upaya membangun pembangkit tenaga listrik baru di daerah Karangasem, sehingga nantinya di setiap sudut Pulau Bali terdapat pembangkit listrik.
"Jika di utara terdapat pembangkit listrik di Singaraja, di barat di Gilimanuk, di selatan di Pesanggaran maka di sisi timur pemerintah berencana membangun di Karangasem," paparnya.