Bisnis.com, JAKARTA—Ekonom Rangga Cipta dari Samuel Sekuritas memperkirakan Bank Indonesia akan menurunkan tingkat bunga pada akhir tahun ini sebesar 50 basis poin di tengah dilema yang dihadapi bank tersebut.
“Kami masih memperkirakan penurunan tingkat bunga sebesar 50 basis poin tahun ini meski kami menyadari peluang depresiasi rupiah masih tinggi di tengah ketidakpastian global," ujarnya dalam riset sebagaimana dikutip Bisnis, Senin (22/6/2015) .
Menurutnya, Keputusan bank sentral Amerika Serikat the Fed menunda penaikan tingkat bunga memberi peluang lebih banyak bagi BI untuk fokus pada isu domestik. Sedangkan mempertahankan kebijakan soal bunga tinggi di tengah penurunan pertumbuhan pinjaman membuat bank itu merevisi target pertumbuhan PDB antara 5% sampai 5,4% per tahun.
“Ini merupakan dilema bank sentral sekarang menawarkan tantangan yang lebih berat,” ujarnya.
BI akhirnya merevisi turun pertumbuhan target PDB meski tidak ada pernyataan penurunan target pertumbuhan pinjaman yang saat ini pada 15% sampai 17% per tahun, ujarnya.
Menurutnya, memperhitungkan penurunan pertumbuhan pinjaman, BI harusnya menyadari bahwa pendorong likuiditas dibutuhkan untuk mendampingi kebijakan makro ekonomi baru-baru ini, yakni mencapai target rendah 5%. Itu berarti pertumbuhan harus rata-rata 5,1% per tahun untuk triwulan yang tersisa, ujarnya.