Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SPAM Regional: Lima Proyek Rp2,9 Triliun Beroperasi Tahun Ini

Pemerintah menargetkan konstruksi lima proyek sistem penyediaan air minum regional Regional yang mencakup beberapa daerah kabupaten/kota senilai Rp2,9 triliun dapat selesai dan mulai beroperasi pada tahun ini.
Bisnis.com,JAKARTA—Pemerintah menargetkan konstruksi lima proyek sistem penyediaan air minum regional Regional yang mencakup beberapa daerah kabupaten/kota senilai Rp2,9 triliun dapat selesai dan mulai beroperasi pada tahun ini.
 
Direktur Pengembangan Air Minum (PAM) Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) Mochammad Natsir menuturkan empat proyek SPAM yang ditargetkan tuntas tahun ini antara lain SPAM Metro Bandung (Jawa Barat) senilai Rp518 miliar.
 
Selanjutnya SPAM regional Karta Mantul (DIY) Rp490,74 miliar, SPAM Banjarbakula (Kalimantan Selatan) Rp739,5 miliar, SPAM Regional Pasigala (Sulawesi Tengah) Rp849,5 miliar, dan SPAM Penet (Bali) Rp317,8 miliar.
 
“Kita perkirakan beberapa  SPAM ini sudah bisa beroperasi dalam waktu dekat, karena saat ini proses konstruksinya sudah selesai dan tinggal melakukan tahapan uji coba,” kata Natsir di Jakarta, Kamis (18/6/2015).
 
Dia menyatakan, pembangunan sejumlah SPAM di berbagai daerah ini dilakukan untuk mengatasi keterbatasan air baku yang tidak merata di berbagai daerah, serta untuk mencapai target pemerintah untuk meningkatkan akses air layak minum hingga 100% di tahun 2019.
 
 
"Selain meningkatkan ketersediaan air minum, tujuan pembangunan SPAM regional adalah untuk menghemat anggaran yang sangat besar dalam pembangunan instalasi pengolahan air minum (IPA) dan jaringan distribusinya," ujarnya.
 
 
Menurutnya, upaya pemerintah untuk menambah ketersediaan SPAM regional selain untuk meningkatkan pelayanan dan kebutuhan air minum yang layak bagi masyarakat, karena saat ini baru sekitar 24-25% masyarakat yang mendapat layanan air minum perpipaan.
 
 
[Peningkatan Akses Air Minum]
Natsir menuturkan, Pemerintah, imbuhnya, menargetkan cakupan pelayanan air minum pada tahun 2016 bisa meningkat menjadi 73%. Adapun, untuk mencapai target cakupan pelayanan hingga 100% pada 2019, diperkirakan dibutuhkan adanya tambahan akses sebesar 30% atau 27,6 juta sambungan rumah.
 
 
“Pemerintah berharap pada akhir tahun 2019 sebanyak 60% masyarakat Indonesia mendapat pelayanan air minum perpipaan, dan 40% sisanya mendapatkan dari non perpipaan yang terlindungi,” tuturnya.
 
 
Akan tetapi, dia menyatakan untuk mencapai target tersebut tidak mudah, pasalnya dibutuhkan anggaran yang cukup besar yaitu Rp254 triliun. Menurutnya, untuk memenuhi pembiayaan tersebut dibutuhkan adanya sinergi atau kerja sama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pihak swasta.
 
 
“APBN hanya mampu mencukupi dana sebesar 20%. Kemudian 40-50% dari APBD, dan 30% sisanya kita harapkan dari swasta,” imbuhnya.
 
 
Sekretaris Ditjen Cipta Karya Rina Agustin mengatakan upaya peningkatan pelayanan dan akses air minum juga dilakukan untuk mendukung tercapainya target rencana Milenium Developments Goals (MDGs) bidang air minum diakhir tahun 2015 menjadi 70% dan meningkat hingga 100% pada tahun 2019 sesuai dengan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) periode 2014-2019.
 
 
Berdasarkan penjelasannya, untuk mencapai target peningkatan pelayanan air minum, saat ini terdapat 422 penyelenggara air minum yang terdiri dari 386 PDAM dan 36 perusahaan swasta. Mengenai kerjasama dengan pihak swasta dalam hal pengelolaan air minum, pemerintah akan melakukan renegosisasi kontrak agar kerjasama yang dilakukan pemerintah dan swasta memenuhi enam prinsip dasar pengelolaan sumber daya air yang ditetapkan oleh Mahkamah Konstitusi (MK).
 
 
Keenam prinsip yang harus dipenuhi antara lain adalah pengusahaan sumber daya air dan air minum tidak boleh mengganggu hak rakyat atas air, keharusan negara memenuhi hak rakyat atas air, kewajiban menjaga kelestarian lingkungan hidup, adanya pengawasan dan pengendalian negara, prioritas pengusahaan pada BUMN dan BUMD, serta penetapan syarat ketat bagi keterlibatan swasta.
 
5 Proyek SPAM Beroperasi Tahun Ini:
 
1.SPAM Metro Bandung (Jawa Barat)
Biaya investasi: Rp518 miliar
Kapasitas: 700 liter/detik
 
2.SPAM Karta Mantul (DIY)
Biaya investasi: Rp490,7 miliar
Kapasitas: 700 liter/detik
 
3.SPAM Penet (Bali Selatan)
Biaya investasi: Rp317,8 miliar
Kapasitas: 300 liter/detik
 
4.SPAM Banjar Bakula (Kalimantan Selatan)
Biaya investasi: Rp739,5 miliar
Kapasitas: 4.130 liter/detik
 
5.SPAM Pasigala (Sulawesi Tengah)
Biaya Investasi: Rp849,5 miliar
Kapasitas: 600 liter/detik.
 

Sumber: Ditjen Cipta Karya, Kementerian PU-Pera

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper