Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PABRIK BAJA: Bahan Baku Mahal, Utilitas Pabrik Betonjaya Anjlok 70%

Sejumlah pabrik pengolahan baja di Jawa Timur menurunkan produksi akibat pasokan baja di pasaran melimpah dan daya serap pasar menurun.
Produk unggulan Bentojaya Manunggal. /bjm.co.id
Produk unggulan Bentojaya Manunggal. /bjm.co.id

Bisnis.com, SURABAYA—Sejumlah pabrik pengolahan baja di Jawa Timur menurunkan produksi akibat pasokan baja di pasaran melimpah dan daya serap pasar menurun.

Direktur PT Betonjaya Manunggal Tbk. Andy Soesanto mengatakan perusahaanya juga mengurangi utilisasi mesin produksi dari kisaran 70% menjadi hanya 45%-50%.

Perusahaan yang memproduksi besi beton polos ukuran 6 milimeter-12 milimeter – biasa untuk bangunan – ini juga memasang target penjualan konservatif, 12.000 ton-15.000 ton baja sama dengan tahun sebelumnya.

“Mahalnya bahan baku [dibeli dengan dolar] dan lemahnya pasar membuat kami pasang target konservatif,” katanya.

Didirikan pada tanggal 27 Februari 1995, PT Betonjaya Manunggal Tbk mulai beroperasi secara komersial pada Mei 1996. Kantor Pusat dan pabrik terletak di Jl. Raya Krikilan No. 434 Km. 28 Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.

Betonjaya adalah produsen besi beton di Indonesia dengan produk meliputi besi beton polos berukuran mulai 6 mm sampai dengan 12 mm dengan total kapasitas terpasang 30.000 ton beton per tahun.

Produk Betonjaya telah diakui kualitasnya di tingkat nasional, hal ini dibuktikan dengan diraihnya beberapa penghargaan di bidang Industri, seperti SPPT SNI (Sertifikasi Produk Penggunaan Tanda Standar Nasional Indonesia), dan Business Indonesia Award 2009.

Dalam melaksanakan kegiatan pemasaran, Betonjaya menggunakan jaringan distributor dan pelayanan langsung kepada pelanggan potensial di dalam negeri.

Hingga saat ini, Betonjaya berfokus pada pasar domestik, terutama Jawa Timur, yang mengontribusi 70% penjualan, disusul pasar DKI Jakarta sebesar 15%. Sedangkan sisanya tersebar di kawasan Jawa Barat, Bali, Kalimantan, dan Sulawesi. []

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Miftahul Ulum
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper