Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tol Cipali Dibuka, Investor Siap Alirkan Modal ke Jabar Bagian Timur

Asosiasi Pengusaha Indonesia Jawa Barat optimistis pengoperasian Tol Cipali, sebagai bagian dari proyek Tol Trans Jawa mampu menggeliatkan ekonomi di Jabar bagian timur.
Pembangunan Jalan Tol Cipali./Bisnis-Nurul Hidayat
Pembangunan Jalan Tol Cipali./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, BANDUNG - Asosiasi Pengusaha Indonesia Jawa Barat optimistis pengoperasian Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali), sebagai bagian dari proyek Tol Trans-Jawa mampu menggeliatkan ekonomi di Jabar bagian timur.

Ketua Apindo Jabar Dedy Widjaja menyatakan pengoperasian Tol Cipali menjadi titik terang bagi investor untuk menanamkan modal mereka di Jabar bagian timur.

Menurutnya,  kawasan industri Aerocity di Kabupaten Majalengka misalnya, akan semakin dilirik oleh investor.

"Investor sudah ada kepastian infrastruktur [Tol Cipali] secara otomatis mereka pasti melirik kawasan industri [Aerocity] yang sudah ditetapkan pemetaannya oleh Pemprov Jabar," ujarnya kepada Bisnis.com, Minggu (14/6/2015).

Apindo akan lebih getol "menjual" kawasan industri Aerocity tersebut kepada investor dalam negeri maupun luar negeri yang akan menanamkan modalnya di kawasan itu terutama untuk industri padat karya.

Bahkan, relokasi industri padat karya untuk di Jabar bagian barat seperti Kabupaten Karawang, Kabupaten Bekasi, dan sekitarnya sudah bisa memulai memesan lahan di Aerocity.

"Investor tidak usah khawatir untuk menanamkan modal mereka di Aerocity karena selain pengoperasian Tol Cipali juga pengoperasian Bandara Kertajati diharapkan dilakukan pada tahun depan atau selambatnya 2017," katanya.

Kendati demikian, Dedy meminta pemerintah menjamin keamanan investasi bagi para investor jika kawasan industri Aerocity mampu memberikan ketenangan dalam menjalankan aktivitas produksi nantinya.

"Sesudah infrastruktur ini selesai, pemerintah harus menjamin keamanan investasi," katanya.

Selain itu, pengoperasian Tol Cipali diharapkan mempermudah arus barang untuk wilayah Jawa, termasuk barang-barang kebutuhan masyarakat.

"Pengoperasian tol itu diharapkan mampu memangkas alur distribusi yang selama ini cukup lama akibat macet maupun di saat banjir," ujarnya.

Dia menjelaskan kemacetan yang terjadi di Jalur Pantura menjadi salah satu pemicu kenaikan harga barang konsumsi. Pasalnya terhambatnya arus pendistribusian barang berdampak pada harga barang untuk sampai ke sejumlah pasar di daerah.

"Salah satu yang menyebabkan harga [kebutuhan masyarakat] karena biaya logistik mengalami kenaikan akibat faktor macet," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper