Bisnis.com, JAKARTA--Provinsi Nangroe Aceh Darussalam dan Kabupaten Cirebon menjadi salah satu daerah yang menjadi sasaran program pembagian paket perdana 50.000 converter kit untuk nelayan tahun ini.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan pembagian converter kit dilakukan agar nelayan bisa beralih dari bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG). Targetnya, tahun ini dibagikan 50.000 converter kit kepada nelayan.
Pemerintah akan memberikan paket perdana sebagai awal, selanjutnya nelayan dapat membeli sendiri. Dia menjelaskan nelayan akan memperoleh penghematan sekitar 60% dengan menggunakan gas.
"Beberapa daerah yang akan memperoleh pembagian converter kit adalah Cirebon dan Aceh," katanya seperti dikutip dari laman resmi Kementerian ESDM di Jakarta, Rabu (3/5).
Menurut Sudirman, infrastruktur dan pasokan gas harus disiapkan agar pemanfaatan converter kit dapat berjalan lancar. Selain itu, harus diantisipasi agat nelayan tidak berebut liquefied petroleum gas (LPG) dengan rumah tangga.
"Jadi pasokan harus tersedia," ungkapnya.
Dia mengusulkan agar nelayan menggunakan Vigas atau BBG cair yang diproduksi Pertamina. Harganya sekitar Rp5.100 per liter. Bisnis mencatat, tahun ini Kementerian ESDM menganggarkan Rp3,4 triliun untuk menggejot konversi BBM ke BBG.
Proyek-proyek tersebut yaitu pembagian paket perdana minyak tanah ke Elpiji 3 kilogram, proyek rintisan konversi BBM ke BBG berupa paket 50.000 converter kit untuk nelayan, pembangunan sarana BBG untuk transportasi, dan pembangunan kilang liquefied natural gas (LNG) dan LCNG station.
Pemerintah menargetkan pengadaan dan pembagian paket perdana mitan ke Elpiji 3 kilogram mencapai 2 juta kepala keluarga pada 2015. Targetnya, paket akan dibagikan kepada kepala keluarga di Pulau Sumatra.
Paket tersebut merupakan kelanjutan program konversi BBM ke elpiji 3 kg yang telah dimulai sewindu lalu di bawah Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla. Khusus program BBG untuk transportasi, Kementerian ESDM menargetkan pembangunan 6 stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG)online, 6 SPBG mother station, 5 SPBG daughter station, 2 mobile refueling unit (MRU), 8 gas transport module, 2 SPBG eco station, dan 4 jalur pipa penyalur.
Proyek tersebut merupakan kelanjutan dari tahun-tahun sebelumnya dimana hingga 2014, pemerintah telah membangun 19 SPBG dan 7 MRU menggunakan dana APBN. Rinciannya, APBN 2011 4 SPBG di Palembang, APBN 2012 4 SPBG di Jawa Timur, APBN 2013 3 SPBG di Jabodetabek dan 2 SPBG di Balikpapan.
Sementara pada APBN 2014, pemerintah membangun 4 SPBG di Jabodetabek, 2 SPBG di Semarang, dan 7 MRU. Khusus untuk pembangunan kilang LNG dan LCNG station berupa pengadaan satu paket lahan yang akan dibiayai APBN 2015.
Di luar itu, pemerintah juga memiliki peta jalan target pembangunan jaringan gas rumah tangga (Jargas) dari 2015 hingga 2020. Rinciannya, 2015 68.400 rumah tangga (RT), 2016 129.000 rumah tangga, 2017 287.500 rumah tangga, 2018 330.000 rumah tangga, 2019 406.000 rumah tangga, dan 2020 750.000 rumah tangga.