Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PTPN XI Kaji Dua Opsi untuk Pabrik Gula Rugi

PT Perkebunan Nusantara XI (Persero) tengah mempertimbangkan langkah-langkah untuk menangani beberapa dari 16 pabrik gula (PG) mereka yang dianggap sudah sangat sulit untuk dikembangkan.
PTPN XI sedang mengkaji langkah-langkah untuk menangani sejumlah pabrik gula yang sulit berkembang/ilustrasi
PTPN XI sedang mengkaji langkah-langkah untuk menangani sejumlah pabrik gula yang sulit berkembang/ilustrasi

Bisnis.com, SURABAYA – PT Perkebunan Nusantara XI (Persero) tengah mempertimbangkan langkah-langkah untuk menangani beberapa dari 16 pabrik gula (PG) mereka yang dianggap sudah sangat sulit untuk dikembangkan.

Sementara Gubernur Jawa Timur Soekarwo melarang adanya penutupan PG di provinsinya, PTPN XI berusaha memenuhi imbauan itu dengan mengkaji beberapa opsi selain menutup pabrik-pabrik yang rugi.

“Untuk PG-PG yang terlalu kecil, pilihan kami ada dua yaitu dibesarkan atau diamalgamasi,” kata Direktur SDM dan Umum PTPN XI M. Cholidi kepada Bisnis, Jumat (29/5/2015).

Dia menyebut ada beberapa PG milik PTPN XI yang dianggap sudah tidak prospektif dan akan dilebur. Mereka di antaranya terletak di Madiun, Probolinggo, dan Situbondo.

Menurut Cholidi, pabrik-pabrik tersebut terlalu kecil dan jaraknya juga terlalu berdekatan sehingga rawan inefisiensi. Pabrik-pabrik itu rencananya akan dilebur menjadi satu agar lebih efisien dan kapasitas produksinya dapat ditingkatkan.

“Kami akan buat supaya tidak perlu ada rasionalisasi tenaga kerja, sehingga petani tidak perlu khawatir. Untuk pabrik-pabrik yang masih bisa dipertahankan, kami syaratkan agar minimal mereka bisa memproduksi pembangkit listrik sendiri.”

Tahun ini, PTPN XI menargetkan kenaikan produksi menjadi 470.000 ton gula kristal putih (GKP) pada musim giling tahun ini, naik dari realisasi tahun lalu sejumlah 418.000 ton GKP.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper