Bisnis.com, SAMARINDA - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia Wilayah Kalimantan Timur memperkirakan produksi minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) Kaltim pada tahun ini tumbuh 15% dari tahun lalu atau menembus 7 juta ton.
Ketua Gapki Kaltim Azmal Ridwan mengatakan luas tanam kebun sawit di Kaltim mencapai 1,6 juta hektare. Sebagian kebun tersebut, bakal melakukan panen perdana di tahun ini.
Pada saat yang sama, tidak ada replanting yang harus dilakukan pekebun karena tanaman sawit di Kaltim tergolong masih muda.
"Karena itu, perkiraan kami, produksi CPO bakal tumbuh sekitar 15%, yaitu dikisaran 7juta ton," katanya kepada Bisnis,Senin (25/5).
Azmal menjelaskan sekitar 60% produksi CPO Kaltim tersebut bakal dipasok untuk pasar domestik, terutama untuk memenuhi kebutuhan industri oleokimia yang ada di Pulau Jawa dan Sumatera.
Sementara, sisanya sekitar 40% bakal diekspor ke luar negeri.
Dia mengungkapkan pelaku usaha lebih menyukai menjual produknya ke pasar domestik dibandingkan dengan ekspor. Alasannya, menjual di pasar domestik dinilai lebih praktis dan efisien.
Terkait penjualan domestik tersebut, Azmal mengungkapkan perusahaan kelapa sawit terpaksa menjual CPO ke luar Kaltim karena tidak ada industri lokal yang mampu menyerapnya.
Karena itu, dia berharap Pemda Kaltim mampu mengembangkan industri pengolahan minyak kelapa sawit lokal.
"Kami berharapnya industri oleokimia berkembang di Kaltim, jadi kami tidak perlu jual keluar daerah,," sebutnya.
Produksi CPO Kaltim Capai 7 Juta ton
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia Wilayah Kalimantan Timur memperkirakan produksi minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) Kaltim pada tahun ini tumbuh 15% dari tahun lalu atau menembus 7 juta ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : M. Taufiqur Rahman
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
13 menit yang lalu
Strategi Emiten Bank BBNI, BMRI & BNLI Hadapi Tantangan Likuiditas
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
30 menit yang lalu
Buruh Tolak Draf Aturan Pengupahan Baru, Ini Alasannya
51 menit yang lalu