Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pencurian Ditekan, Sumsel Targetkan Produksi Ikan Naik 25%

Produksi perikanan Sumatra Selatan ditargetkan mencapai 633.959 ton pada 2015 atau meningkat sekitar 25%yang sebanyak 500.000 ton pada tahun lalu melalui pengembangan perikanan budidaya, tangkap serta penurunan aksi illegal fishing.
Nelayan asing pelaku pencurian ikan (illegal fishing) di Belawan, Sumatra Utara, Kamis (21/5)./Antara-Irsan Mulyadi
Nelayan asing pelaku pencurian ikan (illegal fishing) di Belawan, Sumatra Utara, Kamis (21/5)./Antara-Irsan Mulyadi

Bisnis.com, PALEMBANG – Produksi perikanan Sumatra Selatan ditargetkan mencapai 633.959 ton pada 2015 atau meningkat sekitar 25%yang sebanyak 500.000 ton pada tahun lalu melalui pengembangan perikanan budidaya, tangkap serta penurunan aksi  illegal fishing.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sumsel Galamda Iskandar mengatakan pihaknya sudah menyusun berbagai program untuk mendukung target produksi itu.

“Ada berbagai program yang akan kami laksanakan hingga 2018 baik untuk di sektor budidaya maupun tangkap,” katanyaSenin (25/5/2015).

Menurut dia, produksi perikanan Sumsel mayoritas berasal dari budidaya karena lebih dari separuh total produksi merupakan hasil perikanan budidaya.

Dia mengemukakan jenis perairan di provinsi itu lebih banyak sungai dan danau ketimbang lautan sehingga hasil produksi nelayan merupakan ikan sungai atau pun budidaya.

Galamda memaparkan pemerintah daerah akan mengembangkan budidaya perikanan di sejumlah kabupaten/kota melalui pelatihan-pelatihan.

“Kami juga akan memberikan bantuan sarana dan prasarana budidaya baik untuk unit pembenihan rakyat (UPR) maupun di Balai Benih Ikan (BBI),” katanya.

Meski perikanan tangkap bukan merupakan kontributor utama  dalam produksi perikanan Sumsel, pemprov tetap mengupayakan peningkatan produksi dari sektor tersebut.

Salah satu upaya yang akan dilakukan pihaknya adalah melakukan pengadaan kapal dan alat penangkap ikan.

“Akan tetapi kami menginginkan perikanan tangkap yang ramah lingkungan oleh karena itu bantuan alat tangkap yang kami berikan juga akan berkonsep ramah lingkungan, kami juga memberi sosialisasi kepada wanita nelayan terkait konsep tersebut,” katanya.

Terkait illegal fishing, Galamda menambahkan pihaknya optimistis dapat menurunkan illegal fishing hingga 100% pada 2018.

“Ya, kami yakin bisa karena aksi itu di Sumsel tidak sebanyak di daerah lain, misalnya di Jawa. Perikanan Sumsel mayoritas ada di perairan umum,” katanya.

Galamda mengatakan perikanan Sumsel banyak tersebar di sungai, danau dan budidaya sementara di lautan lebih sedikit.

Dia mengatakan meski jenis perikanannya memudahkan penurunan tindakan illegal fishing bukan berarti aksitersebut tidak terjadi.

Menurut dia, biasanya illegal fishing di Sumsel tergolong skala kecil yang hanya menggunakan baterai aki.

Salah satu upaya yang dilakukan pihaknya untuk mencegah illegal fishing adalah memberdayakan masyarakat sekitar dengan membentuk kelompok masyarakat pengawas di perairan tersebut.

Berdasarkan data DKP Sumsel, aksi illegal fishing ditargetkan menurun secara bertahap yang pada tahun ini sebesar 45% dibanding tahun sebelumnya hingga mencapai 100% pada 2018.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dinda Wulandari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper