Bisnis.com, JAKARTA – Untuk memaksimalkan penyerapan beras dan gabah di seluruh daerah di Indonesia, Perum Bulog, Kementerian Pertanian, dan Badan Pusat Statistik (BPS) membentuk tim yang bertugas melakukan pengecekan terstruktur di lapangan demi ketersediaan data komprehensif.
Pasalnya, pandangan mengenai situasi lapangan antara Kementan, Perum Bulog, dan BPS kerap berbeda. Tim khusus ini dibentuk sebagai respons dari perintah yang diberikan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
“Ada tim yang dibentuk yang tidak hanya terdiri dari Perum Bulog dan Kementan, tetapi juga bersama BPS. Kita bentuk ini sebagai respons permintaan Pak JK [Jusuf Kalla],” jelas Direktur Pelayanan Publik Perum Bulog, Lely Pelitasari di Jakarta, Sabtu (23/5/2015).
Lely menuturkan tim ini telah terjun ke lapangan untuk memantau situasi lapangan. Menteri Pertanian Amran Sulaiman sebelumnya menyampaikan dengan adanya tim ini, tidak ada lagi perdebatan soal perbedaan data antara Kementan-Bulog-BPS.
“Kalau bisa mulai dari kecamatan itu harus ketemu, ambil data sama-sama, karena beda hari [pengecekan data], bisa beda yang didapat. Panen kan jalan terus, tanam jalan terus,” kata Amran beberapa waktu lalu.
Sebelumnya, Amran telah melakukan rapat koordinasi dengan seluruh Kepala Dinas Pertanian Indonesia untuk mengoordinasikan kerjasama pembentukan tim ini. Selain pemda, terlibat pula 400 anggota UPSUS Kementan.