Bisnis.com, FRANKFURT – Para ekonom memandang bank sentral perlu melebarkan fokus kebijakan moneter dengan tidak hanya terpaku pada pengendalian inflasi.
Pandangan itu disampaikan dalam the European Central Bank’s second Forum on Central Banking di Sintra, Portugal, Jumat (22/5/2015) waktu setempat.
Selama lebih dari dua dekade, argumentasi dominan mengemuka bahwa bank sentral dapat menciptakan kondisi bagi pertumbuhan berkelanjutan dan tingkat pengangguran rendah dengan konsentrasi penuh pada pengendalian inflasi.
Namun, sejak krisis keuangan 2008, manfaat menyasar semata-mata pada stabilitas harga mungkin memudar, dan membuat para ekonom terpanggil untuk berpikir kembali.
“Pendulum telah berayun terlalu jauh. Saat kebijakan moneter tidak menentukan hasil output, mereka bisa, dalam beberapa hal, mempunyai pengaruh utama pada level rata-rata output selama periode itu,” kata Larry Summers, mantan kepala penasihat ekonomi Presiden Amerika Serikat Barack Obama, seperti ditulis Bloomberg, Sabtu (23/5/2015).
Menurut mantan menteri keuangan AS ini, kegagalan mengintegrasikan dengan baik pengambilan kebijakan moneter dengan wilayah kebijakan lain telah menimbulkan efek merusak yang mendasar.
Summers berbicara dalam panel pada forum itu, di mana dia duduk bersama dengan Gubernur Bank of England Mark Carney.
\Hari kedua pertemuan para pengambil kebijakan dan akademisi tersebut dibuka Presiden ECB Mario Draghi, yang menyeru politisi untuk menggencarkan reformasi struktural.
Sekitar seperempat abad lalu, bank-bank sentral secara eksplisit mulai menargetkan level inflasi, yang biasanya dipatok sekitar 2%. Memilih tujuan itu secara eksplisit telah membantu menjamin stabilitas harga dengan memengaruhi apa yang disebut ekspektasi inflasi.
Secara paradoks, hal ini meningkatkan kredibilitas otoritas moneter hanya karena semata-mata ekonomi menjadi kurang responsif terhadap stimulus yang datang dari bank sentral, menurut bekas Kepala Ekonom International Monetary Fund (IMF) Olivier Blanchard, ekonom senior IMF Eugenio Cerutti, dan Summers, dalam presentasi mereka.
“Keyakinan pada kemampuan bank sentral mencapai targetnya terus menguat, tetapi kemampuan bank sentral untuk mencapai targetnya sesungguhnya melemah,” kata mereka.
Kekhawatiran menjadi sesuatu yang jelas, ujar ketiganya. “Apakah keyakinan akan tetap ada? Dan jika tidak, apa yang akan terjadi dengan inflasi dan kebijakan moneter pada masa depan.”