Bisnis.com, NEW YORK-- Perusahaan batubara asal Amerika Serikat, Murray Energy Corp., akan memberhentikan 1.800 pekerjanya di enam tambang perseroan yang tersebar di tiga negara bagian, akibat harga komoditi tersebut tak kunjung membaik.
Jumlah tenaga kerja yang diberhentikan tersebut sekitar seperempat dari seluruh pekerja yang dimiliki Robert E. Murray, pendiri Murray Energy.
Salah satu langkah yang diambil oleh perusahaan tersebut adalah menghentikan operasi di tambang Monongalia County di West Virginia Utara di mana tambang tersebut telah menghasilakn 4,6 juta ton batubara sepanjang tahun lalu.
Para produsen batubara di Amerika Serikat telah memotong biaya dan jumlah pegawainya untuk tetap bertahan di tengah terpuruknya harga batubara. Batubara termal yang digunakan untuk pembangkit listrik berada di bawah tekanan rendahnya harga gas alam dan standar emisi yang lebih ketat.
"Karena penggunaan gas untuk pembangkit listrik terus meningkat dan pajak yang tinggi di negara bagian West Virginia, pengurangan tenaga kerja dan penghentian operasional terpaksa dilakukan," tutur Robert Murray seperti dikutip Bloomberg, Sabtu (23/5).